Di bulan Rajab, sebagian orang melakukan amalan shalat tertentu. Dengan tata cara yang berbeda dengan shalat biasa.
Mereka namakan shalat itu dengan shalat ragha-ib. Mereka melaksanakannya pada awal malam Jumat. Antara Maghrib dan Isya.
Ini adalah amalan yang diada-adakan. Para ulama sepakat akan kebid’ahannya. Amalan ini tidak dikenal kecuali pada abad keempat hijriyah. Tidak ada sebelumnya bahkan tidak ada yang berbicara tentangnya sebelum itu.
Imam an-Nawawi rahimahullah pernah ditanya tentang shalat ragha-ib. Apakah Sunnah ataukah bid’ah. Beliau mengatakan, “Itu adalah amalan bid’ah yang perlu dikritisi.
Perlu disikapi dengan meninggalkannya, menjelaskan kekeliruannya, dan memperingatkan orang yang mengerjakannya.
Janganlah kita terpedaya karena amalan ini banyak dilakukan di negeri-negeri (umat Islam). Jangan juga terpedaya karena amalan ini disebutkan dalam kitab Quwwatul Qulub, Ihya Ulumuddin, dan lainnya. Karena sesungguhnya shalat ini adalah bid’ah yang tercela. Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Barangsiapa membuat suatu yang baru dalam agama kami sesuatu yang bukan berasal darinya, maka ia tertolak.”
Ibadallah,
Karena pentingya permasalahan ini dan betapa butuhnya manusia memahaminya serta menaruh perhatian padanya, Nabi Muhammad SAW selalu merasakannya di setiap Jumat. Saat beliau berkhutbah di hadapan orang-orang. Belau menekankan perkara agung ini. Beliau ulang-ulang dalam sabdanya,
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Isra Miraj, Menjadikan Hidup Kita Menjadi Tertib Menjalani Tahapan Kehidupan
“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW. Seburuk-buruk perkara adalah sesuatu yang diada-adakan (dalam agama). Karena sesuatu yang diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat. Tempat kesesatan adalah di neraka.”
Wajib bagi kita semua untuk berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW. Menggenggam kuat petunjuknya. Dan tetap berada pada jalan yang telah beliau lalui. Waspada dan waspadalah dari setiap bid’ah dan kesesatan dengan segala macam bentuknya.
Kita memohon kepada Allah SWT dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya agar supaya menghidupkan kita di atas Sunnah. Kemudian mewafatkan kita juga dalam keadaan demikian. Semoga Dia Allah SWT menjauhkan kita dari bid’ah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha mendengar, Maha mengabulkan, lagi Maha dekat.
Demikian teks khutbah Jumat Bulan Rajab.
Berita Terkait
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Rantai Pasok Indonesia dalam Bayang Bencana Alam: Pelajaran dari Aceh dan Sumatera
-
Naskah Khutbah Jumat Soal Hikmah di Balik Bencana Alam, Ujian atau Azab?
-
Bahas Poligami, Ustaz Riza Muhammad: Menikah dengan Satu Istri Lebih Baik
-
Dari Penasaran Jadi Keyakinan, Celine Evangelista Ungkap Alasan Jadi Mualaf
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya
-
Kronologi Polisi Tembak Mati Pembacok Anggota Polres Lumajang, Melawan Pakai Celurit!
-
75 Anak di Jatim Terinfeksi HIV, Legislatif: Ini Alarm Keras
-
Berkat Pembekalan Rumah BUMN BRI Solo, Batik Malessa Kini Dikenal Masyarakat Luas
-
SOP Pengantaran MBG Diperketat Usai Insiden Cilincing, Mobil Cukup Sampai Pagar Sekolah!