Muhammad Taufiq
Kamis, 03 Februari 2022 | 20:34 WIB
Nasib Balita Laila Fitriyah Akibat Kelainan Kelamin Ganda, Tak Kunjung Dioperasi Sebab Kurang Gizi
Balita Laila Fitriyah asal Surabaya memiliki kelainnan kelamin ganda [SuaraJatim/Dimas Angga]

Ia kemudian membawa anaknya ke RS Bhakti Darma Husada. Karena fasilitas dan peralatannya kurang lengkap, Fitriyah kembali dibawa ke RSUD Dr. Soetomo.

Namun, karena gizinya kurang, dokter di RSU Dr Soetomo tak langsung mengambil tindakan operasi untuk menangani kelainan kelamin ganda yang ada di tubuh Fitriyah.

Surahman mengatakan, dokter tak berani melakukan operasi terhadap Fitriyah karena kondisi berat badannnya kurang.

"Pernah nanya ke Dokter di RSUD Dr Soetomo, itu nunggu anaknya sehat, sama berat badannya naik dulu, kalau anaknya stabil sehat, berat badannya naik nanti akan dilakukan tindakan selanjutnya. Jadi untuk sementara kita nunggu kondisi anak," tutur Surahman.

Baca Juga: Lini Serang PSIS Majal Lawan Persebaya, Dragan Djukanovic Kecewa Berat

Kondisi kurang gizi ini tak lepas dari keadaan ekonomi orangtua Fitriyah yang tergolong menengah ke bawah. Ayah Fitriyah hanya seorang kuli bangunan dan terkadang juga kerja serabutan. Upah yang didapat juga tak cukup untuk memenuhi gizi anaknya yang menderita kelainan kelamin ganda.

Fitriyah bahkan terlihat tak selincah anak pada umumnya. Ia bersama kakak perempuannya yang berusia 12 tahun hanya bisa bermain di rumah petak seluas 3x3 meter.

Surahman kini hanya bisa menanti kepedulian orang-orang baik untuk membantu agar Fitriyah mendapatkan asupan makanan bergizi.

"Sekarang ini lagi nggak kerja, (kerja) bangunan kadang ya kerja kalau ada, kalau nggak ada ya nggak kerja. Kalau bangunan sehari paling dapat Rp 100.000," kata Surahman.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajrihatin, mendatangi langsung rumah balita Laila, yang jaraknya sekitar 1 KM dari Kantor Kelurahan Tanjung Sari Surabaya.

Baca Juga: Skuad Persebaya Diterjang Badai COVID-19, Aji Santoso Setuju Liga Tetap Jalan

Anna tampak melihat kondisi Laila yang saat itu digendong oleh ibunya. Tak hanya Anna, Kepala Puskesmas Tanjungsari, dr Yunita Andrian juga menengok Laila.

Load More