
Fitriyah bahkan terlihat tak selincah anak pada umumnya. Ia bersama kakak perempuannya yang berusia 12 tahun hanya bisa bermain di rumah petak seluas 3x3 meter.
Surahman kini hanya bisa menanti kepedulian orang-orang baik untuk membantu agar Fitriyah mendapatkan asupan makanan bergizi.
"Sekarang ini lagi nggak kerja, (kerja) bangunan kadang ya kerja kalau ada, kalau nggak ada ya nggak kerja. Kalau bangunan sehari paling dapat Rp 100.000," kata Surahman.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajrihatin, mendatangi langsung rumah balita Laila, yang jaraknya sekitar 1 KM dari Kantor Kelurahan Tanjung Sari Surabaya.
Baca Juga: Lini Serang PSIS Majal Lawan Persebaya, Dragan Djukanovic Kecewa Berat
Anna tampak melihat kondisi Laila yang saat itu digendong oleh ibunya. Tak hanya Anna, Kepala Puskesmas Tanjungsari, dr Yunita Andrian juga menengok Laila.
Di sini, Anna mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, memberi bantuan bahan makanan sebagai bentuk bantuan pada keluarga dari adik Laila.
"Sebetulnya terkait adik Laila ini memang sudah mendapat intervensi sebelumnya, jadi sudah mendapatkan dari puskesmas dari rumah sakit. Memang ada beberapa hal yang mungkin belum bisa di cover, salah satunya BPJS. Kami juga sudah komunikasi dengan balai besar Solo dari Kementerian Sosial," ujar Anna.
Saat ini, bantuan dari Pemkot Surabaya, menitik beratkan pada pengembalian gizi dari Laila. Agar nantinya jika gizi sudah terpenuhi bisa melanjutkan perawatan.
"Jadi kemungkinan kesulitan di RSUD Dr Soetomo itu, menunggu status gizi adik Laila. Hari ini saya di titipi bapak (walikota) untuk memberikan sembako kemudian kacang ijo, susu, telur, insyaallah nanti itu bisa dipakai,"
Baca Juga: Skuad Persebaya Diterjang Badai COVID-19, Aji Santoso Setuju Liga Tetap Jalan
"Jadi titipan pak walikota untuk adik laila, jadi beliau juga menyampaikan beliau beserta ibu tadi menyampaikan salam hormat pada ibu mohon maaf untuk mewakilkan kami hari ini," imbuhnya.
Sementara itu, dr Yunita Andrian juga menjelaskan perihal keadaan Laila. Laila saat ini mengalami penyakit bawaan, bahkan sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit.
"Ternyata ada penyakit bawaan. Sejak itu kita beri rujukan karena ternyata ibu nya sudah punya BPJS, kita beri rujukan ke rs BDH, lalu rujuk lagi ke rsud dr soetomo rutin sudah seperti itu. Kami dari puskesmas memang melakukan pemantauan setiap bulan dan melaporkan ke dinkes karena memang jalurnya seperti itu," ungkapnya.
Pemkot menargetkan, agar Laila bisa terbebas dari stunting dan gizi buruk. "Kalau bebas dari stunting dan gizinya pulih lagi kita berharap secepatnya," ujarnya.
"Karena semua yang kita lakukan bersama ini adalah ikhtiar dan juga dibarengi dengan doa semoga semuany bisa segera terselesaikan. Kalau dari sisi medis memang harus dipatuhi agar bisa di operasi minimal ada berat badan," katanya menandaskan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Lini Serang PSIS Majal Lawan Persebaya, Dragan Djukanovic Kecewa Berat
-
Skuad Persebaya Diterjang Badai COVID-19, Aji Santoso Setuju Liga Tetap Jalan
-
Hanya Seri Lawan PSIS, Persebaya Tetap Bersyukur Mengingat Kondisi Tim Darurat
-
Siswa dan Guru di MAN Surabaya Terpapar Virus Corona, Total 63 Terkonfirmasi Positif
-
Krisis Pemain Akibat Covid-19, Persebaya Ragu Lepas Marselino Ferdinan dkk ke Timnas Indonesia U-23
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
10 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi Bumbu Barbeque Instan Izin BPOM, Lezatnya Meresap Sempurna
-
Timnas Indonesia Kembali Tergusur, Berikut Klasemen Grup C Jelang Laga Penentuan
-
Ricky Kambuaya: Si Anak Pendiam yang Bikin Patrick Kluivert Jatuh Cinta
-
Patrick Kluivert Bongkar Kekurangan Timnas Indonesia Kalahkan China: Kami Tidak...
Terkini
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus
-
3229 Koperasi Merah Putih Jatim Disahkan, Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Optimis Segera 100%
-
DPRD Jatim Soroti Program Penanganan Kemiskinan Hingga Pengangguran