SuaraJatim.id - Pencarian hari kedua tragedi korban perahu terbalik di Waduk Gondang Lamongan membuahkan hasil. Satu korban atas nama Irfan warga Desa Sekidang, Sambeng dipastikan meninggal dunia, Senin (7/2/2022).
Bocah 9 tahun itu, ditemukan warga saat tubuhnya tersangkut jaring nelayan di kedalaman sekitar 10 meter. Dari informasi yang dihimpun, Irfan merupakan anak dari Edi Kurniawan (35), yang ikut tewas dalam rombongan perahu terbalik.
Irfan ditemukan pada pukul 13.30 Wib, sejauh 15 meter dari titik awal lokasi perahu terbalik. Jasad bocah malang itu kemudian dievakuasi dan diserahkan ke keluarga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan Muhammad Muslimin mengatakan, setelah berhasil menemukan Irfan. Selanjutnya tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban satu lagi yang belum ditemukan.
"Korban atas nama Wahyu (22) warga Desa Peterongan, Kecamatan Kedungpring belum ditemukan. Korban ini, satu perahu dengan Irfan dan Edi Kurniawan," katanya.
Dalam proses pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyelaman dan penyisiran hingga radius 50 meter dari titik awal korban terjatuh. Hasilnya nihil. Korban tetap tak ditemukan.
"Sampai pukul 17.00 Wib korban belum ditemukan. Kemungkinan besar proses pencarian akan dilanjutkan besok," katanya.
Sebelumnya, Kejadian pilu itu bermula, rombongan pemacing yang beranggotakan 7 orang, berangkat ke Waduk Gondang, Sambeng, Lamongan pada Minggu (6/2/2022) pagi.
Dengan membawa peralatan mancing, mereka menaiki dua perahu getek tanpa mesin menuju tengah waduk.
Baca Juga: Seluruh Jenazah Mancing Mania yang Tewas Tenggelam di Waduk Gondang Lamongan Ditemukan
Masing-masing perahu dinaiki 4 orang dan 3 orang. Semula perjalanan mancing mereka tanpa hambatan. Ikan dihasilkan pun cukup banyak. Sampai akhirnya pukul 12.00 wib mereka bermaksud untuk pulang.
Saat hendak menuju ke darat, tiba-tiba perahu yang ditumpang 4 orang Itu terbalik di tengah-tengah waduk. Perahu yang terbalik tersebut ditumpangi, korban Edi Kurniawan beserta anaknya Irfan, korban Wahyu belum ditemukan proses pencarian dan korban selamat Zam Zami.
Diduga, perahu getek yang ditumpangi tak bisa seimbang melawan angin. Sehingga empat orang tercebur ke dalam air.
Kontan dalam kejadian perahu terbalik tersebut menewaskan tiga orang, dua sudah ditemukan satunya masih proses pencarian.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Seluruh Jenazah Mancing Mania yang Tewas Tenggelam di Waduk Gondang Lamongan Ditemukan
-
Dihantam Angin Perahu Terbalik, Pemancing Mania di Lamongan Tenggelam, Satu Tewas Dua Hilang
-
Hasil BRI Liga 1: Persela Lamongan vs Madura United Imbang, Posisi Arema FC di Puncak Klasemen Terancam
-
Hasil Liga 1: Berlaga di Tengah Keterbatasan, Madura United dan Persela Lamongan Harus Puas Berbagi Poin
-
Aneh Bin Ajaib di Laga Madura United vs Persela Lamongan: Tanpa Pelatih Kepala dan Hanya Ada 2 Pemain Cadangan
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
Profil AKBP William Cornelis Tanasale, Kapolres Tuban Dicopot Kapolda Jatim dan Diperiksa Propam
-
CEK FAKTA: Viral Sapi di Atap Rumah Warga Terendam Banjir, Benarkah?
-
Benarkah Iuran BPJS Kesehatan Naik 50 Persen? Ini Faktanya
-
Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Pembina Produktivitas dan Terbaik dari Menteri Ketenagakerjaan
-
BRI Rayakan Berkembang 130 Tahun, Hadir untuk Negeri dengan Jangkauan 80% Desa Indonesia