SuaraJatim.id - Usai mendapatkan rekom pemakaian pada manusia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Universitas Airlangga (Unair) akhirnya melakukan uji coba klinis di RSU Dr Soetomo Surabaya. Mereka juga mengklaim vaksin Merah Putih halal.
Hal ini diungkapkan Rektor Unair Prof M Nasih pada sambutan seremoni uji klinis vaksin Merah Putih. Selain menjadi vaksin dalam negeri, juga sudah mendapat sertifikat halal dari MUI.
"Ini vaksin halal pertama, mendapatkan sertifikat halal. Kami dan Biotis sudah mendaftarkan sejak awal untuk mendapatkan sertifikat halal. Dan MUI terkait fatwa sudah mengunjungi pabrik Biotis di Bogor serta melihat bahan dan lain-lain," kata Nasih kepada wartawan di RSU dr Soetomo, Rabu (9/2/2022).
Vaksin Merah Putih telah mendapatkan sertifikat halal sebelum pelaksanaan uji klinis dimulai. Sertifikat halal itu berlaku hingga 5 tahun ke depan.
Baca Juga: Habis Gendam Tiga Emak-emak di Mal Surabaya, Pria Rembang Dibekuk Saat Kabur ke Sawah-sawah
"Status halal sampai 6 Februari 2026, berlaku 5 tahun mulai 7 Februari 2022-6 Februari 2026. Minggu lalu dilakukan rapat di MUI, tanggal 7 kemarin disidang plenokan dan Unair, Biotis untuk vaksin ini namanya UA SarsCov2 inactivated vaksin ini bisa mendapatkan sertifikat halalnya. Sertifikatnya sudah kita pegang semuanya," ujarnya.
Sertifikasi halal ini juga bisa diperpanjang. Nantinya, MUI juga akan mengecek lagi apakah bahan-bahannya sudah memenuhi syarat kehalalan.
"Bisa diperpanjang. Artinya MUI akan tetap melakukan pemantauan, sesekali melakukan sidak. Apakah kita benar-benar menggunakan semuanya dalam proses halal termasuk bahan-bahan akan terus dilakukan," jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya vaksin yang tersetifikasi halal oleh MUI ini mempunyai otoritas. Selain itu juga kepercayaan dari masyarakat untuk bisa menggunakan vaksin ini.
"Kita sada bahwa ada beberapa pihak tidak mau vaksin karena aspek kehalalannya. Oleh karena itu kita ingin dengan terserrifikasi, mereka yang ragu-ragu dan belum divaksin itu akan segera memunculkan dirinya. Ayo kita vaksin bareng-bareng, ayo kita selamatkan Indenesia. Kalau belum vaksin bahaya luar biasa," ungkapnya.
Baca Juga: Pasutri di Gresik Ini Kompak Bobol Rumah Orang, Spesialis Garong Rumah Kosong
Selain itu, Nasih menjelaskan, jika uji klinis fase pertama ini diikuti 90 peserta, fase kedua 400 peserta, dan fase ke 3 5.000 peserta.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Debut Timnas Indonesia, Joey Pelupessy Malah Kesengsem dengan Sosok Asal Surabaya
-
Pelatih Persebaya Surabaya Sorot Pentingnya Program Individu Selama Libur Panjang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran