SuaraJatim.id - Beberapa orang mungkin mengalami hasil tes Covid-19 berbeda-beda hanya dalam tempo sehari, Ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan.
Apakah alatnya tidak valid, atau memang kondisi kesehatan yang berubah? Baru-baru ini salah satu selebritis tanah air, Atiqah Hasiholan pun ramai menjadi sorotan sebab mengalami kondisi itu.
Ternyata, menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Profesor Tjandra Yoga Aditama, setidaknya ada empat faktor penyebabnya.
Keempat faktor yang menyebabkan hasil tes COVID-19--baik tes antigen maupun PCR (Polymerase Chain Reaction)--bisa berbeda dalam sehari, antara lain terkait jumlah virus yang ada pada pasien dan proses pengambilan sampelnya.
Baca Juga: Kenapa Hasil Tes COVID-19 Bisa Berbeda Meski dalam Waktu Sehari? Ini Kata Pakar
"Jumlah virus yang ada pada pasien. Proses pengambilan sampel, apakah memang tepat sesuai tempat yang ada jumlah virus yang memadai," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (09/02/2022).
Faktor lainnya, sambung dokter yang pernah menjabat sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit dan Kepala Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan itu, adalah transportasi sampel dari tempat pengambilan ke tempat pemeriksaan, dan terakhir terkait proses pemeriksaan di laboratorium.
"Baik aspek teknik laboratorik maupun juga proses administrasi pencatatan dan pelaporan hasil," tutur Prof. Tjandra mendetilkan.
Sebelumnya, Atiqah melalui unggahan di fitur Instagram Story mengungkapkan sempat menjalani tiga kali tes swab dalam satu hari dengan hasil PCR pertama positif, sementara berikutnya swab antigen negatif, kemudian PCR kedua negatif. Tiga hari sebelumnya, dia juga menjalani tes swab antigen dan hasilnya negatif.
Terkait hasil tes COVID-19, mengutip laman Prevention, ada empat kemungkinan hasil termasuk pada tes PCR yakni benar positif, benar negatif, positif palsu, dan negatif palsu. Benar dan salah mengacu pada keakuratan tes, sementara positif dan negatif mengacu pada hasil yang terima pasien.
Baca Juga: Jumlah Tes COVID-19 Meningkat Pesat, Menkes Budi Gunadi: Sehari Bisa Sampai 300 Ribu
Professor di Department of Laboratory Medicine and Pathology at the University of Washington School of Medicine, Geoffrey Baird, M.D., Ph.D. menuturkan, hasil positif palsu berarti seseorang telah mendapatkan hasil positif, tetapi tidak benar-benar terinfeksi virus SARS-CoV-2.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Diam-diam Donald Trump Pernah Kirim Tes COVID-19 kepada Vladimir Putin
-
Dharma Pongrekun: Mengapa Tes PCR Harus Dicolok-colok ke Hidung?
-
Cegah Varian XBB Meluas, Reisa Broto Minta Tes Covid-19 Kembali Digalakkan
-
Hal yang Diperbolehkan dan Dilarang saat Nonton Piala Dunia 2022 Langsung di Qatar, Jangan Coba-coba Melanggar
-
Mantap! Nonton Piala Dunia 2022 di Qatar Bisa Lepas Masker
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- Paula Verhoeven Positif HIV sebelum Menikah dengan Baim Wong?
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Cerita Pria 57 Tahun di Mataram Akhirnya Dapat SK PPPK Tapi Setahun Lagi Pensiun
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Tak Hanya Barang Bajakan dan QRIS, AS Juga Protes Soal UU Produk Halal RI
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Lancar Main FF, Terbaik April 2025
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Peredaran Narkoba, Dua Residivis Kembali Diamankan
Terkini
-
Tim Rayo Vallecano Spanyol Jadi Juara Barati Cup International 2025
-
Malam-Malam Dapat Rejeki Nomplok, Klaim Link DANA Kaget Terbaru 22 April 2025
-
Resmi! Wali Kota Surabaya Segel Gudang Milik CV Sentosa Seal
-
Link DANA Kaget Selasa, Lumayan untuk Belanja di Alfamart
-
Gelora GDS Mahal, Deltras FC Siap-Siap 'Mengungsi' ke Luar Sidoarjo