Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 15 Februari 2022 | 07:44 WIB
Petaka Ritual di Pantai Selatan Jember, Satu Korban Tewas Ternyata Anggota Polri. [Suaraindonesia]

SuaraJatim.id - Peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan Jember yang menewaskan 11 jemaat Padepokan Tunggal Jati Nusantara itu terus membetot perhatian berbagai pihak.

Salah satunya dari Majelis Ulama Indonesia Kabupaten setempat yang menyebut perilaku jemaat padepokan Tunggal Jati Nusantara bukan sekadar budaya, namun ada muatan agama yang membutuhkan penyikapan.

Apalagi penokohan seorang pemimpin ritual jemaat tersebut tidak kali pertama terjadi di Jember. Seperti disampaikan Ketua MUI Jember Abdul Haris di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (14/2/2022).

Ia menyebut, bacaan dalam ritual di padepokan tersebut melantunkan bacaan ayat Alquran dan salawat. Di salamnya juga ada tausiah-tausiah agama, bukan hanya sekadar budaya.

Baca Juga: Polisi Telah Periksa Belasan Saksi Kasus Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

"Kalau melihat bacaan-bacaan yang dilantunkan (ritual kelompok tersebut) ada ayat Alquran, ada salawat, kemudian juga tausiahnya kok sulit dikatakan kalau ini sekadar budaya," ujarnya.

"Yang jelas ini ada muatan-muatan yang harus kita sikapi apakah menyimpang atau tidak," kata Haris seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Ia menjelaskan, padepokan Tunggal Jati Nusantara merupakan kelompok tarikat keagamaan yang dipimpin Nurhasan. Mereka datang ke Pantai Payangan, Minggu (13/2/2022) dini hari, untuk melakukan ritual bersama-sama.

Namun kegiatan ritual itu berakhir duka, karena sebelas dari 24 orang yang datang itu meninggal setelah digulung ombak laut selatan.

"Kalau dilihat dari aspek bacaan (doa-doa) yang dibaca tampaknya tidak ada masalah. Kemudian ketika ini dilaksanakan di pantai selatan dan tadi ditegaskan bahwa ada keinginan mendapatkan barokah dari Nyai Roro Kidul, ini adalah hal yang mungkin perlu diingatkan. Kalau itu diukur dengan takaran Islam jelas menyimpang," kata Haris.

Baca Juga: Belum Tetapkan Tersangka, Polisi Periksa 13 Saksi Di Kasus Ritual Maut Pantai Payangan

Haris sulit melihat perilaku kelompok Tunggal Jati Nusantara ini sebagai bagian dari budaya, karena pelakunya memiliki motif tertentu yang tidak dilakukan banyak kalangan.

Load More