Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 14 Februari 2022 | 21:45 WIB
Gubernur Jatim Khofifah meninjau Pantai Payangan, Jember, Senin (14/2/2022). [Suaraindonesia.co.id]

SuaraJatim.id - Saladin, juru kunci atau penjaga Pantai Payangan, Jember sudah mengingatkan rombongan Padepokan Tunggal Jati Nusantara agar tidak menggelar ritual di bibir pantai lantaran sangat berbahaya.

Dijelaskannya, menggelar ritual di Pantai Payangan saat ombak besar tak ubahnya aksi bunuh diri, lantaran kondisi pasir mudah terbawa arus.

“Saya sudah ingatkan sama mereka bu. Kalian jangan di situ, karena sama saja bunuh diri, ini kan pasir mudah terbawa air bu,” kata Saladin saat bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pantai Payangan, seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (14/2/2022).

“Ombaknya besar malam itu, tapi mereka tidak mendengarkan saya,” sambung dia.

Baca Juga: Khofifah Turun Tangan Insiden Maut Ritual di Pantai Payangan Jember

Ia menambahkan, memang Pantai Payangan acap kali jadi jujugan warga Jember maupun luar daerah untuk menggelar ritual.

“Memang di sini itu dipercaya oleh orang-orang yang datang, kalau ada kekuatan seperti itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Khofifah meminta agar masyarakat lebih teliti dalam menentukan langkah, serta aktivitas spiritual untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau ingin tenang berdzirlah, cari tempat yang aman dan ikuti para ulama. Insyaallah kita akan selalu dilindungi dan diselamatkan dari hal-hal yang kurang baik,” pintanya.

Dirinya jua menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember harus segera melaksanakan upaya preventif, untuk mencegah kecelakaan serupa kembali terjadi. Selain itu melakukan penertiban legalitas, kepada padepokan-padepokan yang ada di Jember.

Baca Juga: Ritual di Pantai Payangan Berubah Jadi Bencana Besar, Mengapa Bisa Terjadi?

“Pak Bupati akan segera mengeluarkan surat edaran, jadi nanti titik-titik mitigasi bencana masyarakat juga harus tahu itu,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 23 orang Padepokan Tunggal Jati Nusantara melakukan ritual di salah satu pantai selatan Jawa tersebut, Minggu (13/2/2022) dini hari.

Nahas, ombak besar menyapu puluhan peserta ritual tersebut hingga terseret ke tengah pantai. Sebanyak 11 orang ditemukan meninggal.

Load More