
SuaraJatim.id - Banjir di Kabupaten Lamongan merendam permukiman dan fasilitas pendidikan. Dengan kondisi itu aktivitas warga pun menjadi terganggu.
Termasuk kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah. Misalnya dialami murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Roudhotul Ulum Desa Sumowinangun Kecamatan Karangbinangun.
Siswa sekolah tersebut terpaksa harus belajar di masjid dan musala gegara ruang kelas mereka terendam banjir. Sudah dua bulan ini sekolah mereka terenda banjir luapan air Sungai Bengawan Jero.
"Karena gedung sekolah terendam banjir, proses belajar mengajar kita alihkan ke musala dan masjid desa, agar anak-anak tetap bisa belajar meski sedang banjir," kata Kepsek MI Raudlatul Ulum, Muhammad Syamsul kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga: Jelang Lawan Barito Putera, Persela Lamongan Krisis Lini Serang
Selain gedung MI, Syamsul menyebut, jalan yang ada di Desa Sumowinangun juga terendam banjir dengan ketinggian air antara 20 cm hingga 40 cm.
"Kalau gedung sekolah terendam banjir dengan ketinggian air kurang lebih 30 cm," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Menyikapi hal itu, Syamsul berkata, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk mengalihkan proses KBM di masjid dan musala karena biar lebih aman.
Selain itu, ketinggian air banjir juga tak memungkinkan bagi siswa untuk tetap bisa mendapatkan pelajaran. Meski kurang nyaman, tambahnya, namun setidaknya hal ini bisa lebih menjaga keselamatan para siswanya.
Layaknya proses belajar mengajar di kelas, para siswa tersebut juga mendapatkan pelajaran seperti biasanya saat di musala dan masjid.
Baca Juga: 18 Orang Luka-luka Setelah Bus Ziarah Wali Songo Tabrakan dengan Truk Tronton Muatan Pasir
Mengenai lokasinya dilakukan pembagian, kelas 1 hingga kelas 3 dialihkan ke masjid desa, sedangkan untuk kelas 4 sampai kelas 6 di musala desa.
"Kami berharap agar banjir bisa segera surut dan berharap agar pihak-pihak terkait bisa membantu meninggikan gedung sekolah, agar tidak terendam lagi," kata Syamsul.
Sementara itu, salah seorang siswi MI Raudlatul Ulum, Fatimah Zahra merasa kurang nyaman dan kurang fokus dalam belajar. Namun, banjir yang merendam gedung sekolahnya membuat ia hanya bisa pasrah.
"Meski kurang nyaman dan kurang bisa konsentrasi, tapi saya tetap semangat untuk belajar," kata Fatimah menegaskan.
Berita Terkait
-
Jelang Lawan Barito Putera, Persela Lamongan Krisis Lini Serang
-
18 Orang Luka-luka Setelah Bus Ziarah Wali Songo Tabrakan dengan Truk Tronton Muatan Pasir
-
Bus Rombongan Ziarah Asal Bogor Kecelakaan di Lamongan, Berikut Data Korbannya!
-
Tersangka Investasi Bodong yang Gemparkan Lamongan Bertambah, Pelakunya Seorang Perempuan
-
Dikalahkan Persik, Persela Sudah 16 Pertandingan Beruntun Tak Pernah Menang
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus
-
3229 Koperasi Merah Putih Jatim Disahkan, Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Optimis Segera 100%
-
DPRD Jatim Soroti Program Penanganan Kemiskinan Hingga Pengangguran