SuaraJatim.id - Plang atau papan nama bertuliskan Muhammadiyah di area Masjid Al Hidayah di Jalan Plampangrejo Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diturunkan paksa oleh warga.
Potongan video yang memperlihatkan aksi penurunan tersebut diunggah oleh akun Twitter @bengkeldodo_ pada Minggu (27/2/2022).
Ternyata, proses pencopotan plang tersebut sebelumnya diunggah oleh channel Youtube Discovery Banyuwangi.
Dalam video berdurasi 25 menit itu terlihat camat, kepala desa, kepala kantor urusan agama (KUA), dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) ikut mengawal pencopotan plang nama organisasi masyarakat (ormas) Islam yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut.
Ada tiga plang berwarna biru yang berdiri berdampingan, yaitu papan bertuliskan "Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo", "Pimpinan 'Aisyiyah Ranting Tampo", dan "TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal Tampo". Belasan warga yang berkumpul menggergaji plang tersebut hingga roboh.
Dari video terlihat jika warga sempat akan membuang plang tersebut ke gorong-gorong di depan masjid, namun tidak jadi dilakukan. Adapun plang bertuliskan TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal Tampo yang juga sempat ikut mau dirobohkan warga, akhirnya dibiarkan warga.
Camat Cluring, Henri Suhartono menjelaskan, pencopotan plang dilakukan karena sudah menjadi keputusan bersama di tingkat pemerintahan kecamatan.
Dikutip dalam keterangan video, dia menyebut, ada undang-undang (UU) yang membuat plang nama itu harus dicopot, pertama masalah tata perizinan pendirian bangunan, dan kedua terkait kegiatan yang tak diinginkan warga sekitar.
Dia juga menyampaikan, hal ini dilakukan untuk menjaga kondusifitas di wilayah sekitar.
Baca Juga: Viral Pencopotan Papan Nama Muhammadiyah di Masjid Al-Hidayah Banyuwangi Tuai Polemik
"Untuk kondusifitas di wilayah, biar tenang," ujarnya seperti dikutip SuaraJatim.id, Senin (28/2/2022).
Henri juga mengatakan jika memang permasalahan ini dibawa ke jalur hukum dipersilahkan.
"Apapun nanti yang terkait dengan keputusan lebih lanjut baik jalur hukum, monggo. Kami dalam hal ini di tengah-tengah, supaya suasana nyaman kondusif aman nyaman tentram bagi bapak ibu semuanya," katanya.
Sejumlah warganet pun meninggalkan komentar di cuitan @bengkeldodo_.
"wah gak bener ini. kita harus lapor ke benteng terakhir toleransi dan demokrasi. Malu-maluin benteng terakhir saja ini orang," ujar @suro***
"warga Muhammadiyah disuruh taat hukum, warga yang lain tidak taat hukum, bagaimana aparat Muspika? Tanda tangan BA saja tidak mau, katanya aparat, yang lain gak lihat pembongkaran suruh ikut tanda tangan, bagaimana? itu plang terpasang sudah dengan kehati-hatian secara legal di tanah yang legal pula," kata @riade***
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Jembatan Kutorejo Nganjuk Siap Dibuka! Kapan Warga Bisa Melintas?
-
Rejeki Nempel! Cek 5 Link ShopeePay Gratis Akhir Pekan Ini, Siapa Cepat Dia Dapat
-
BRI dan UMKM Desa Wujudkan Ekonomi Inklusif Lewat Desa BRILiaN
-
Ramalan Master Ong: 8 Shio Ini Bakal Banjir Cuan Mendadak di Akhir Tahun 2025, Kamu Termasuk?
-
Peluang Cuan Rp259 Ribu! Ini Dia 4 Link DANA Kaget Terbaru, Jangan Sampai Ketinggalan