SuaraJatim.id - Puluhan karyawan Karaoke Jojo di Pasar Legi Kota Blitar mengadang Satpol PP yang hendak melakukan penyegelan, Rabu (2/3/2022). Tempat karaoke sekaligus kafe itu diketahui perizinannya telah habis.
Petugas Satpol PP yang tiba bersama salah satu pemilik saham Jojo langsung mendapat penolakan dari puluhan karyawan Karaoke Jojo. Mulai dari sekuriti, tukang parkir hingga para pemandu lagu, yang selama ini bekerja dan menggantungkan perekonomiannya dari tempat hiburan tersebut.
"Ini menyangkut urusan perut dan kehidupan banyak orang, tidak bisa semena-mena menutupnya," tegas Manajer Karaoke Jojo, Heru Sugeng Priyanto seperti dikutip dari Timesindonesia.co.id.
Karena situasi memanas, akhirnya pihak polisi dan satpol PP mengajak manajemen Jojo untuk berdialog. Setelah hampir 1 jam berdialog, antara Satpol PP, salah satu pemilik saham dan manajeman Karaoke Jojo akhirnya sepakat penyegelan ditunda, kemudian dilakukan pembicaraan kembali dengan pihak Disdagin Kota Blitar.
Baca Juga: Pria Blitar Minta Tolong Petugas Damkar Gegara Tindik di Kelaminnya Macet Tak Bisa Dilepas
"Kemudian Muchsin (salah satu pemilik saham) juga namanya dipakai dalam perijinan, yang kita sesalkan sepihak tanpa musyawarah dengan pihak manajeman dan karyawan. Menghentikan sewa/kontrak hall dengan Pemkot Blitar," ungkap Heru.
Ditambahkan Humas Karaoke Jojo, Lily, Humas Karaoke Jojo menambahkan, sejak habisnya sewa lokasi karaoke Jojo pada 2020 pihaknya sudah mengajukan perpanjangan. Tapi tidak ada respons, sampai tiba-tiba ada surat penyegelan. "Kami sudah memperpanjang perizinan tahun 2020 lalu dan berlaku sampai 2025. Tapi tidak ada jawaban apa-apa," katanya.
Sekretaris Sat Pol PP kota Blitar, Ronny menegaskan, pihaknya hanya melaksanakan surat keputusan penyegelan dari Disdagin Kota Blitar. Setelah adanya dialog penyegelan ditunda karena memperhatikan nasib karyawan karaoke tersebut. "Ditunda dulu sampai ada pembicaraan lebih lanjut," tegasnya.
Berita Terkait
-
Kekayaan Ali Ghufron Mukti, Pasang Badan Tepis Isu BPJS Kesehatan Bangkrut
-
Silsilah Keluarga Gus Iqdam: Keturunan Kiai Kharismatik, Sikapnya Dibandingkan dengan Miftah Maulana
-
Adu Pendidikan 2 Cabup Blitar Rijanto Vs Rini Syarifah, Panas Usai Debat Dihentikan
-
Skill Mumpuni Pemain Keturunan Blitar: The Next Thom Haye di Timnas Indonesia
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak