SuaraJatim.id - Polsek Grabagan Kabupaten Tuban memasang garis polisi atau police line di area Petilasan Perapen Empu Supo di Desa Dermawuharjo Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban, Kamis (24/03/2022).
Ini buntut dari peristiwa ritual maut yang dilakukan ibu dan anak hingga menyebabkan kematian keduanya di sana. Dengan garis polisi itu, diharapkan tidak ada lagi warga yang berkunjung ke sana.
Pertimbangannya keberadaan gas belerang dari tempat yang dikeramatkan oleh warga setempat tersebut masih sering keluar bau menyengat. Sehingga harapannya tidak ada lagi korban jiwa.
"Kita telah memasang Police Line di lokasi. Saat ini masih kita pasang," kata Kapolsek Grabagan IPTU Darwanto, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Sebelumnya, sejumlah warga yang tinggal di kawasan Petilasan Perapen Mpu Supo digemparkan dengan adanya dua warga yang tewas di lokasi kramat itu.
Korban merupakan ibu dan anak. Ibunya bernama Marsih (66), sementara anaknya bernama Mariyanto (45). Kedua korban ibu dan anak ini merupakan warga setempat yang saat itu sedang melakukan ritual.
IPTU Darwanto menjelaskan, kebedaraan garis polisi sudah dipasang oleh pihak kepolisian setelah kejadian tragis menimpa ibu dan anak yang tewas di lokasi tersebut.
Dengan garis polisi itu, warga masyarakat masih belum dibolehkan untuk masuk ke dalam area petilasan Empu Supo yang biasa digunakan untuk ritual oleh warga.
Apalagi selama ini memang sudah biasa warga dari Desa Dermawuharjo melakukan ritual di tempat tersebut. Sehingga sebagai antisipasi supaya tidak ada lagi korban, polisi membuat papan peringatan di lokasi tersebut.
Baca Juga: Pandemi Mereda, Sejumlah Gerbang Kedatangan Orang Asing di Jatim Juga Mulai Dibuka
"Ya kita membuat papan pemberitahuan dan pagar agar masyarakat yang mau mengadakan ritual tahu resikonya," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Pandemi Mereda, Sejumlah Gerbang Kedatangan Orang Asing di Jatim Juga Mulai Dibuka
-
Tim Ekskavasi Temukan Potongan Arca Nandiswara di Situs Pandegong Jombang
-
Giliran Mahasiswa di Sumenep Demo Kasus Penembakan Herman, Kapolres: Kami Mohon Maaf..
-
Perjuangan Ibu Demi Minyak Goreng, Rela Antre 5 Jam Sambil Gendong Balita
-
Mengenal Sosok Empu Supo, Pembuat Keris Sunan Kalijaga yang Petilasannya Jadi Tempat Ritual Maut Ibu dan Anaknya
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak