Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 24 Maret 2022 | 15:56 WIB
Demo ricuh mahasiswa di Sumenep Madura [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Bupati Sumenep Madura kembali digeruduk puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan kantor pemkab setempat, Kamis (24/03/2022).

Kali ini mahasiswa ini datang dari Ikatan Mahasiswa Kangean Sumenep (IMKS). Dalam aksi itu, mahasiswa sempat terlibat ketegangan dengan aparat.

Mereka memaksa menerobos masuk kantor pemkab dengan menerjang kawat berduri yang dipasang polisi. Kemudian massa juga menerobos dengan cara merobohkan pagar besi kantor pemkab.

Mereka kemudian terlibat aksi dorong dengan petugas keamanan sampai salah satu peserta aksi seorang mahasiswi pingsan dalam peristiwa itu.

Baca Juga: Hari ke Lima Pencarian Bocah SD Hanyut di Sungai Saronggi Sumenep, Jenazah Masih Belum Ditemukan

Sementara massa yang lain tetap berorasi dan berteriak memanggil bupati. Mereka menilai telah terjadi ketidakadikan terhadap warga kepulauan.

"Pak Bupati, kami ingin bapak keluar menemui kami. Kami tidak mau hanya perwakilan yang bertemu. Kami mau semua ini bertemu dengan Bupati," kata Korlap Aksi Ahmad Hari Hasan seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Mahasiswa dan masyarakat Kangean menggugat tersebut memprotes tak kunjung beroperasinya Kapal DBS I dan DBS III dengan dalih masih dalam masa docking dan perbaikan. Versi mahasiswa tidak beroperasinya dua kapal milik Pemkab itu telah menghambat aktifitas warga Kangean.

Tak berselang lama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan Sumenep, Moh. Jakfar, keluar menemui para pengunjuk rasa. Jakfar berusaha menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa kapal yang berlayar melayani rute Kalianget – Kangean.

"Ada Kapal Hulalo, ada Kapal Sabuk Nusantara. Jadi untuk armada laut ke Kangean ini masih ada, meski Kapal DBS belum beroperasi lagi," ujarnya.

Baca Juga: Giliran Mahasiswa di Sumenep Demo Kasus Penembakan Herman, Kapolres: Kami Mohon Maaf..

Penjelasan itu tak membuat massa puas. Mereka tetap ngotot meminta agar Bupati Sumenep, Ach. Fauzi keluar menemui mereka. Situasi pun kembali memanas. Aksi saling dorong dengan aparat kepolisian pun kembali terjadi.

Akhirnya massa berhasil menerobos barikade polisi. Sambil berlari dan bersorak-sorai, massa menuju pintu masuk Kantor Bupati. Mereka kembali berorasi di teras Kantor Bupati.

"Kami akan tetap menunggu dan bertahan disini, sampai Bupati keluar menemui kami. Kami ingin ketegasan Bupati untuk mencopot Direktur PT Sumekar yang tidak becus mengelola kapal," katanya menegaskan.

Load More