SuaraJatim.id - Hunian sementara (Huntara) yang dibangun bagi para korban letusan gunung semeru beberapa waktu lalu ditargetkan sudah bisa ditempat menjelang Lebaran Idul Fitri 2022 nanti.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Saat ini, kata dia, proses pembangunannya sendiri dalam tahap insalasi listrik dan air bersih.
Sebelumnya, sebanyak ratusan hunian sementara ini dibangun oleh pemerintah di Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang bagi ratusan korban letusan gunung semeru beberapa waktu lalu.
"Sebelum Idul Fitri para pengungsi APG Gunung Semeru dapat segera menghuni huntara dan hunian tetap (huntap). Terlebih saat ini instalasi aliran listrik dan air sudah terpasang," kata Khofifah, Rabu (06/04/2022).
Dengan begitu, lanjut dia, tidak lama lagi segera bisa dilakukan serah terima hunian kepada para penyintas dan mereka tinggal di lokasi baru yang telah dibangun secara gotong royong tersebut.
"Hunian sementara dan hunian tetap di Lumajang sangat lengkap, karena telah menghitung seluruh ekosistem ekonomi maupun ekosistem alamnya," tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, perencanaannya juga sangat bagus, sehingga pihaknya berharap bisa menjadi referensi bagi format relokasi kebencanaan di tempat lainnya di Jawa Timur.
"Kami memohon Pak Presiden Joko Widodo nantinya berkenan untuk meresmikan hunian sementara dan hunian tetap setelah seluruh instalasi selesai," katanya.
Menurutnya, untuk memperlancar proses bersih-bersih dan merapikan seluruh lingkungan sekitar serta fasilitas pendukung di hunian sementara dan hunian tetap sebelum peresmian maupun proses dihuni oleh para penyintas APG Gunung Semeru, bisa dilakukan kerja bakti dalam format cash for work.
Baca Juga: Status Transisi Darurat Bencana Gunung Semeru Diperpanjang 90 Hari
"Saya sampaikan kepada Pak Bupati bahwa itu bisa masuk kategori cash for work atau padat karya, sehingga mereka yang bekerja membersihkan sisa sisa pembangunan nanti juga mendapatkan upah," ujarnya.
Khofifah juga mengapresiasi Kwarda Pramuka Jatim kembali melanjutkan pembangunan hunian sementara bagi para penyintas APG Semeru dengan membangun 10 unit hunian sementara dan sebelumnya membangun 19 unit pada tahap pertama.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada Pramuka yang ikut serta memberikan bantuan, perhatian serta kepedulian kepada masyarakat Lumajang sejak terjadinya bencana awan panas guguran Gunung Semeru pada 4 Desember 2021. ANTARA
Tag
Berita Terkait
-
Status Transisi Darurat Bencana Gunung Semeru Diperpanjang 90 Hari
-
Pemerintah 'Gercep' Benahi Jembatan Ngaglik di Lamongan, Khofifah: Mohon Bersabar...!
-
Kemarin, Kecelakaan di Tuban Menewaskan Dua Orang Korban hingga Erupsi Gunung Semeru
-
Erupsi Gunung Semeru, Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 4 Km
-
Selama 12 Jam, Gunung Semeru Mengalami 24 Kali Letusan
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak