Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 21 April 2022 | 17:05 WIB
Pesawat Tempur Israel menggempur kawasan Gaza Palestina [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Muncul kekhawatiran kalau konflik di Gaza akan kembali meluas setelah serangkaian bentrok militer Israel vs warga Palestina kemarin.

Seorang pejabat Hamas dan sumber militer Israel menyebut pesawat Israel telah menggempur dengan menembakkan roket ke kantong-kantong pertahanan militan di wilayah Palestina.

Dua kamp pelatihan milik Hamas yang menguasai beberapa kantong wilayah diblokade. Namun tidak ada laporan mengenai korban, ungkap saksi mata.

Pesawat tempur Israel menghantam sebuah pos keamanan dan sebagian situs bawah tanah yang digunakan untuk membuat mesin roket. Demikian disampaikan militer Israel lewat pernyataan.

Baca Juga: Iran Klaim Tangkap 3 Agen Mossad, Diduga Transfer Rahasia Negara Ke Israel

Sebelumnya, sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di Israel selatan, merusak satu rumah dengan nihil korban jiwa, kata polisi. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kedua pada hari ini.

Sejak Maret, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 29 warga Palestina dalam penyerbuan di Tepi Barat dan sederet serangan mematikan oleh warga Arab yang menewaskan 14 orang di Israel.

Lewat pernyataan Hamas menyebutkan bahwa gempuran Israel hanya akan mendorong warga Palestina untuk "melawan pendudukan dan meningkatkan dukungan mereka untuk Yerusalem dan warganya."

Bentrokan di Kota Tua Yerusalem - terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal sebagai Kuil Bait Suci oleh kaum Yahudi - berpotensi badai api yang lebih besar seperti perang Israel-Gaza selama 11 hari tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.

Ketegangan tahun ini meningkat, sebagian karena bulan suci Ramadhan bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.

Baca Juga: BKSAP DPR Bakal Kunjungi Gaza, Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Dengan memperbolehkan lebih banyak penganut Yahudi memasuki kompleks tersebut, warga Palestina mengatakan Israel melanggar kebijakan berabad-abad di mana jemaah bukan Muslim boleh berkunjung tetapi tidak berdoa.

Para pemimpin Israel mengatakan bahwa mereka menjamin kebebasan beribadah bagi semua agama di Yerusalem.

Masjid Al Aqsa merupakan situs paling suci ketiga bagi umat Muslim dan juga dihormati sebagai lokasi dua kuil kuno oleh kaum Yahudi. Rakyat Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan.

Israel, yang mencaplok Yerusalem Timur melalui langkah yang tidak diakui oleh internasional setelah merebut area tersebut pada perang 1967, selalu menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya. ANTARA

Load More