SuaraJatim.id - Sampai sekarang perang di Ukraina masih berkecamuk. Banyak proxy terlibat dalam perang ini, mulai dari Amerika Serikat sampai Pakta Pertahanan Antlantik Utara (NATO).
Dengan banyaknya proxy terlibat, terutama Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pun memperingatkan Barat untuk tidak meremehkan risiko perang nuklir atas Ukraina.
Dalam wawancara di televisi pemerintah, Lavrov juga mengatakan bahwa inti dari setiap perjanjian untuk mengakhiri konflik di Ukraina akan sangat bergantung pada situasi militer di lapangan.
Lavrov ditanya tentang pentingnya menghindari perang dunia ketiga dan apakah situasi saat ini bisa dibandingkan dengan krisis rudal Kuba pada 1962, salah satu masa terburuk dalam hubungan AS-Soviet.
Rusia melakukan banyak hal untuk menjunjung prinsip-prinsip dalam upaya mencegah perang nuklir dengan cara apa pun, kata dia.
"Ini posisi penting kami yang mendasari segalanya. Risikonya kini cukup besar," kata Lavrov, seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/04/2022).
"Saya tidak akan mau meningkatkan risiko itu secara sengaja. Banyak orang akan seperti itu. Bahayanya serius, nyata. Dan kita tak boleh meremehkannya."
Invasi Rusia di Ukraina yang telah berlangsung 2,5 bulan telah membuat ribuan orang tewas dan terluka, menghancurkan kota dan desa, dan memaksa 5 juta orang mengungsi ke luar negeri.
Moskow menyebut aksinya itu sebagai "operasi khusus" untuk melucuti Ukraina dan melindungi negara itu dari kaum fasis. Ukraina dan Barat mengatakan hal itu hanyalah dalih Presiden Vladimir Putin untuk melakukan agresi tak berdasar.
Baca Juga: IMF: Ekonomi Asia Terancam Melambat Dampak Perang dan Situasi Industri China
Membela tindakan Moskow, Lavrov juga menyalahkan Washington atas minimnya dialog.
"Amerika Serikat praktis telah menutup semua kontak semata-mata karena kami berkewajiban membela orang-orang Rusia di Ukraina," kata Lavrov, mengulangi alasan Moskow melakukan invasi di negara tetangganya itu.
Namun, dia mengatakan pasokan senjata canggih Barat, termasuk rudal anti tank Javelin, kendaraan lapis baja dan pesawat nirawak, merupakan tindakan provokatif yang sudah diperhitungkan untuk memperpanjang konflik ketimbang mengakhirinya.
"Senjata-senjata ini akan menjadi target yang sah bagi tindakan militer Rusia dalam konteks operasi khusus," kata Lavrov.
"Fasilitas penyimpanan di Ukraina barat telah menjadi target lebih dari sekali (oleh pasukan Rusia). Bagaimana tidak?" katanya menambahkan.
"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui sebuah proksi dan mempersenjatai proksi tersebut. Perang berarti perang."
Tag
Berita Terkait
-
IMF: Ekonomi Asia Terancam Melambat Dampak Perang dan Situasi Industri China
-
Gegara Perang Rusia-Ukraina, Babi Hutan di Jerman Bernama Putin Ganti Nama
-
Gegara Perang Rusia-Ukraina, Babi Hutan di Jerman Bernama Putin Ganti Nama
-
Aksi-aksi Heroik Warga di Tengah Kepungan Militer Rusia
-
Nekat Perjalanan Penuh Bahaya ke "Neraka" Mariupol Demi Selamatkan Ortu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Khofifah: Perkuat Pengawasan APIP untuk Cegah Praktik Korupsi!
-
Banyak Pengajuan Unit Usaha KDKMP Ditolak di Jatim, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Kenapa Suporter Arema Malang Dilarang Nonton di Stadion GKR Lawan Malut United? Ini Alasannya
-
Kronologi Pembunuhan Sadis Istri dan Anak Polisi di Nganjuk, Kamar Kos Dibakar hingga Minta Tolong!
-
Siapa Pelaku Pembunuhan Sadis Istri dan Anak Polisi di Nganjuk? Motifnya Diduga Sakit Hati