Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 30 April 2022 | 11:10 WIB
Ilustrasi sakit perut, gejala usus buntu (Freepik)

SuaraJatim.id - Meskipun kembung itu persoalan umum, namun jangan dianggap enteng. Terutama kembung yang terjadi setiap kali Anda makan.

Bila kondisi itu yang terjadi, maka harus mencari bantuan medis. Demikian disampaikan ahli gastroenterologi dari Cedars-Sinai Dr. Ali Rezaie.

Beberapa orang mengalami kembung lebih sering dari yang lain, dan itu dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi makanan, siklus menstruasi, makan terlalu cepat dan terlalu banyak serat.

Salah satu penyebab kembung yakni pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil yang berlebihan.

Baca Juga: Penyebab Perut Kembung dan Keras, Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu

"Setelah makan, bakteri ini memfermentasi makanan terutama karbohidrat dan menghasilkan berbagai produk samping dan gas seperti metana, hidrogen, dan hidrogen sulfida," kata Rezaie seperti dikutip dari Insider, Sabtu.

Gas-gas ini di dalam usus dapat bermanifestasi sebagai kembung. Jika Anda mengembangkan sindrom iritasi ini, maka Anda mungkin mengalami kembung yang signifikan setelah makan makanan.

Selain perut buncit, gejala lain yang harus diwaspadai yakni perubahan kebiasaan buang air besar, sendawa atau perut kembung yang berlebihan, ketidaknyamanan perut, perubahan berat badan, mual, muntah dan ada darah dalam tinja.

Berikut empat cara yang bisa Anda lakukan demi menghindari kembung:

1. Beri jeda antara waktu makan

Baca Juga: Gejala Masuk Angin yang Perlu Anda Tahu, Segera Tangani dengan Langkah Tepat!

Usus kecil menjaga dirinya tetap bersih dengan memindahkan makanan yang tidak tercerna ke usus besar dan ini terjadi setiap dua jam sekali saat kita tidak makan. Jadi, sebaiknya tunggu beberapa jam setelah setiap makan atau camilan sebelum makan lagi jika memungkinkan.

2. Makan perlahan

Anda menghirup lebih sedikit udara dengan mengunyah makanan lebih lama dan makan perlahan, kata ahli gastroenterologi Hardeep Singh. Lebih sedikit udara berarti lebih sedikit kembung.

3. Minum lebih banyak air

Mengonsumsi terlalu banyak natrium dapat menyebabkan kembung, dan minum banyak air dapat membantu mengeluarkannya.

4. Cobalah diet rendah fermentasi

Rezaie mengatakan, memakan hidangan dengan fermentasi rendah dapat membantu mengurangi gejala akibat pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil. Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan, menurut konsultan ahli diet gastroenterologi Kirsten Jackson.

Makanan yang sangat mudah difermentasi, seperti pemanis buatan, kacang-kacangan, kembang kol, dan brokoli, menghasilkan gas, jadi mengurangi asupannya bisa membantu.

Namun, perlu diingat kacang-kacangan, kembang kol dan brokoli memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya termasuk menyediakan serat yang penting untuk kesehatan usus, jadi Anda tidak boleh sama sekali berhenti mengonsumsinya.

"Sebagai aturan praktis, diet yang memiliki lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak protein menyebabkan kembung lebih sedikit," kata Rezaie.

Jika Anda tidak yakin atau sering merasa kembung sampai terasa sakit, temui dokter yang mungkin akan meresepkan obat, diet atau perawatan lain. ANTARA

Load More