SuaraJatim.id - Video pengakuan komplotan penipu di Mojokerto beredar luas dan menjadi viral di media sosial (medsos). Dalam video tersebut, salah satu pelaku mengaku sudah berkali-kali melancarkan aksi pemerasan.
Video tersebut diunggah pemilik akun Facebook @Mahardika Nanda Wahyu Aji pada Minggu (8/4) siang. Dalam video tersebut, salah satu pelaku yang mengenakan baju warna hijau terlihat babak belur usai dihadiahi bogem mentah warga.
Pelaku juga nampak terus memegangi kepalanya lantaran sejumlah warga yang terus mengujamkan pukulan ke wajahnya sembari menginterogasi pelaku. Warga menanyakan sudah berapa kali pelaku melakukan aksi pemerasan di Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
"Tiga pak, (siapa saja) lupa saya pak. Sabarudin, iya Bahtiar, terus tiga ini pak (Bambang)," kata salah seorang pelaku menjawab pertanyaan warga yang menginterogasinya dikutip Suara.com, Minggu (8/5/2022).
Baca Juga: Hendak Memeras, Polisi Gadungan Komplotan Penipuan di Mojokerto Babak Belur Digebuki Warga
Sedangkan dalam video kedua berdurasi 24 detik itu, warga juga merekam satu orang pelaku lainnya yang kondisi juga tak jauh berbeda. Pelaku yang mengenakan baju warna merah itu terlihat berlumuran darah pada bagian wajahnya.
Sesekali pria tersebut nampak mengelap darah yang terus mengucur dari bagian hidung serta mulut menggunakan masker warna hitam. Pelaku juga menyebut nama Viki yang dikatakannya sebagai otak dari pemerasan ini.
"(Viki) itu informasinya, iya informan dan otaknya (perampasan)," ucap pelaku dengan terus memegangi pelipis kanannya yang sobek dan mengeluarkan darah.
Sementara pada video ketiga menunjukan tiga orang tengah merekam mobil Daihatsu Ayla dengan nomor polisi (Nopol) W 1563 YU. Dalam video tersebut, mobil warna abu-abu itu terlihat sudah dalam kondisi rusak parah.
Bagian kaca depan sudah pecah, selain itu bemper mobil juga sudah copot. Sementara hampir seluruh bodi mobil penyok lantaran menjadi sasaran amuk warga yang marah dengan ulah komplotan pemerasan dengan modus mengaku anggota polisi ini.
Baca Juga: Mobil Pikap Tabrak Pohon di Mojokerto, Penumpang Terjepit
"Ajorr wes intel/polisi gadungan wong 5 kcekel mek 3, ati" lurr wes oleh korban 2 nak balongwono kate 3 ternyata apes e kecekel warga..," tulis akun @Mahardika Nanda Wahyu Aji.
Kemarahan warga ini disebabkan, pelaku sudah beberapa kali memeras warga Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan. Modusnya, pelaku ini mengaku sebagai anggota polisi. Mereka mendatangi rumah warga dan menangkap salah satu anggota keluarga dengan dalih tersandung kasus narkoba.
Pelaku kemudian meminta uang tebusan agar kasus tersebut tidak masuk ke meja hijau. Besaran uang yang diminta komplotan polisi gadungan ini antara Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. Bahkan informasi yang dihimpun, ada beberapa warga Desa Balongwono yang sudah menjadi korban pemerasan.
Unggahan video tersebut kemudian mendapatkan komentar beragam dari netizen. Ada warganet yang kasihan namun jengkel dengan ulah pemerasan yang dilakukan, ada juga yang justru mendukung warga lantaran sudah kompak menggulung komplotan polisi gadungan pelaku pemerasan.
"Juos, kompak temen wargane lan pemudane, ketang kecekel nah nk ora kecekel lak jlas akeh korban maneh, nak sel jelas gembuk iki soale wes nyamae dadi polisi (Kompak sekali warga dan pemudanya, beruntung tertangkap, kalau tidak jelas ada korban lagi, di dalam sel pasti babak belur karena sudah menyamar jadi polisi," tulis akun @Muhammad Zainudin Zain.
"Salut warga yang kompak," tulis akun @Dipta Pradipta.
@Aduh ya Allah sakno tapi orng jahat," tulis akun @Vya Anggraini.
"Kurang boyok... boyok noh titik kas ben ora tuman ngunu kuwi... (Kurang bonyok, bonyokin dikit lagi biar tidak terbiasa kayak gitu)," tulis akun @Jono Setiono.
Hingga pukul 17.00 WIB tercata postingan itu sudah dibagikan sebanyak 24 kali dan mendapatkan 135 komentar warganet serta 481 like. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian perihal kasus ini. Upaya konfirmasi ke pihak Polres Mojokerto masih terus dilakukan.
Kontributor : Zen Arivin
Berita Terkait
-
Delapan Sekolah Raih Adiwiyata, Jadi Bukti Pemkab Mojokerto Sukses Terapkan GPBLHS
-
Berkeliaran! Modus Baru Penipu Nyamar Polisi, Korbannya Rugi Rp10 Juta usai Dituduh Jual Motor Bodong
-
Menikmati Indahnya Gunung Lorokan: Si Ramah Buat Kaum Mageran!
-
Nekat Nyamar jadi Polisi, Aldo dan Roni Suka Berkeliaran Peras Muda-mudi Lagi Asyik Mojok
-
Siapa Zico Jamai Soree? Striker Keturunan Mojokerto yang Dicampakkan Shin Tae-yong
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei