SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa penting terjadi di Jawa Timur ( Jatim ), Minggu (15/05/2022). Salah satunya update kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah wilayah.
Berikut ini sejumlah peristiwa yang menjadi sorotan:
1. Update pembunuhan perempuan muda di hotel Kediri
Peristiwa tragis terjadi kemarin di Kediri, Sabtu (14/05/2022). Seorang perempuan bernama Ifa (33) ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Kecamatan Pare Kediri Jawa Timur.
Ifa ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan dengan bekas sayatan pada lehernya. Perempuan warga Desa Canggu Kecamatan Badas itu ditemukan dengan tubuh penuh luka.
Demikian disampaikan Kasi Humas Polres Kediri Iptu Uji Langgeng. "Korban saat ditemukan pertama kali kondisinya penuh luka. Bahkan di leher terdapat luka sayatan. Kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pegawai hotel yang berniat memberitahukan jika waktu untuk sarapan telah habis. Saat pegawai tersebut mengetuk kamar, tidak didapati jawaban
2. Keracunan massal
Kemarin kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Jombang Jawa Timur, Sabtu (14/05/20220). Sebanyak 48 orang menjadi korban dalam kasus tersebut. Peristiwa ini terjadi di di Dusun Garu Desa Podoroto Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Wabah PMK, Sebanyak 26 Ekor Sapi di Magetan Positif Terpapar Virus
Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, dari 48 orang yang terindikasi keracunan, sebanyak 13 orang harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka tersebar di tiga pusat kesetahan, yakni 9 orang di Puskesmas Kesamben, 3 orang di RS Sakinah dan 1 orang di RSUD Basoeni, Mojokerto.
"Kondisinya saat ini sudah mulai membaik. Untuk yang 35 orang rawat jalan di rumah masing-masing," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jombang, Haryo Purwono, Sabtu (14/5/2022).
3. Aliran sesat di Pasuruan
Sebuah aliran sesat baru terindikasi beredar di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sejumlah ajarannya dinilai menyimpang sehingga menyita perhatian warga setempat.
Kelompok ini persisnya berada di wilayah Kecamatan Wonorejo. Desas-desusnya, aliran sesat ini tidak percaya Nabi Muhammad sebagai Rasul. Bahkan tidak mau mengucapkan dua kalimat syahadat.
Kelompok aliran sesat ini konon bisa berkomunikasi langsung dengan Allah. Guna memastikan keberadaan kelompok tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan mendatangi diduga lokasi mereka bermarkas.
Berita Terkait
-
Wabah PMK, Sebanyak 26 Ekor Sapi di Magetan Positif Terpapar Virus
-
Antisipasi PMK, DIY Siapkan Tim Satgas Khusus Cek Hewan Ternak
-
Begini Kronologis Perempuan Tamu Hotel Kediri Ditemukan Tewas Lehernya Tersayat
-
Sorotan Berita Kemarin di Jatim, Kasus PMK di Mojokerto Menggila sampai Kasus Pembunuhan Perempuan di Hotel Kediri
-
Polda Jateng Gandeng Stakeholder Terkait Antisipasi Penyebaran Wabah PMK Pada Hewan Ternak
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Lucinta Luna Sampai Young Lex Turun ke Jalan! Siapa Saja Selebritis yang Ikut Demo di Agustus 2025?
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
Terkini
-
Polres Kediri Tahan 24 Pengunjuk Rasa
-
Punya Pengalaman Global yang Mentereng, BRI Tunjuk Dhanny Jadi Corporate Secretary
-
Polda Jatim-LBH Berkoordinasi Tangani Pelaku Anarkis di Enam Daerah
-
Patung Ganesha Hilang dari Museum Kediri
-
BRI Dorong Pertumbuhan UMKM: Ratusan Ribu Pengusaha Naik Level Lewat KUR