Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 18 Mei 2022 | 23:52 WIB
Kecelakaan bus PO Ardiansyah di Tol Mojokerto. (Antara)

SuaraJatim.id - Tim khusus bentukan Polresta Mojokerto mulai bekerja menyelisik kasus kecelakaan Bus PO Ardiansyah di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM712+200/A. Peristiwa itu mengakibatkan 14 korban jiwa.

Kasi Humas Polresta Mojokerto, Iptu Umam mengatakan, tim khusus tersebut melibatkan lintas satuan, yakni satuan lalu lintas, satuan reserse narkoba, satuan reserse kriminal, dan juga bagian operasional.

"Petugas saat ini juga memeriksa sopir cadangan, yakni Ade Firmansyah, yang kondisinya sudah membaik setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Citra Medika," kata Umam mengutip dari Antara, Rabu.

Ia melanjutkan, polisi masih belum menetapkan tersangka terkait peristiwa kecelakaan maut di Tol Mojokerto tersebut.

Baca Juga: Diindikasikan Positif Narkoba, Polisi Belum Tetapkan Sopir Bus Maut di Tol Mojokerto Jadi Tersangka

"Tersangka masih belum, semuanya masih menjadi saksi karena untuk menentukan tersangka harus dilakukan gelar perkara terlebih dahulu. Jadi, tidak ada penahanan kepada dua orang pengemudi tersebut," jelasnya.

Bus PO Ardiansyah bernomor polisi S 7322 UW mengalami kecelakaan di KM712+400 Jalur A, Tol Surabaya-Mojokerto, Senin (16/5) pagi, pukul 06.15 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol. Latif Usman menyatakan tidak ada pengereman saat kecelakaan maut itu terjadi.

"Tidak ada. Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), tidak ada bekas pengereman, sama sekali. Kami masih akan terus melakukan pendalaman," kata Latif.

Dia mengungkapkan, saat melaju, bus tidak mengalami oleng. Sopir sempat menyalip kendaraan truk di depannya melalui jalur cepat, di sekitar KM711. Setelah itu, bus kembali ke jalur lambat dan oleng ke kiri.

Baca Juga: Update Kasus Kecelakaan Bus PO Ardiansyah, Hasil Tes Urine Sopir Ada Sesuatu yang Aktif

"Soal kelaikan kendaraan, kami masih koordinasi dengan dinas perhubungan dengan ATPM, kir-nya kapan, masih layak atau tidak, nanti kami uji," ujarnya.

Load More