SuaraJatim.id - Ade Firmansyah (29), sopir bus pariwisata PO Ardiansyah yang mengalami kecelakaan di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto diindikasi menggunakan narkoba. Meski demikian, polisi belum menetapkan Ade sebagai tersangka dalam kecelakaan maut yang menewaskan 14 orang itu.
Polisi sepertinya tidak mau terburu-buru menetapkan Ade sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kecelakaan maut yang merenggut nyawa 14 penumpang dan membuat 19 orang mengalami luka-luka itu. Kendati sebelumnya Dirlantas Polda Jatim Kombes Polisi Latif Usman menyatakan, berdasarkan hasil tes urine, Ade diindikasi mengkonsumsi sabu-sabu.
"SOP begitu, kita berbicara SOP. Ketika SOP sudah kita lakukan indikasinya misalnya memerlukan tahapan berikutnya ya itu kita dalami. Karena di situ perlu diidentifikasi, turunan terhadap zat-zat adiktif itu banyak digunakan pada obat-obat generik yang dijual bebas di apotek-apotek," kata Kapolres Kota (Kapolresta) Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan.
Polisi masih ingin memastikan, apakah kandungan zat sejenis yang ditemukan dalam tes urine itu merupakan zat yang terkandung pada narkoba jenis sabu-sabu. Untuk itu pihak kepolisian masih akan melakukan pendalaman terkait dengan hasil tes urine awal pria asal Sememi, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya tersebut.
Baca Juga: Update Kasus Kecelakaan Bus PO Ardiansyah, Hasil Tes Urine Sopir Ada Sesuatu yang Aktif
"Ketika dari hasil awal ada tindakan lanjutan berarti ada yang perlu kita buktikan secara ahli, dan laboratorium yang menyimpulkan. Dua-duanya sudah tes urin dan kita merasa ada tindakan lanjutan yang harus kita lakukan melibatkan ahlinya," ucap Kapolres.
Namun demikian, Kapolresta memastikan jika proses hukum peristiwa kecelakaan bus yang mengangkut rombongan warga Gang 3, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya itu, sudah dilakukan. Pihaknya masih mengumpulkan berbagai barang bukti dan keterangan sebelum menaikan status perkara ke tingkat penyidikan dan melakukan penetapan tersangka.
"Untuk penegakan hukumnya sudah berjalan, tapi belum bisa kita sampaikan kepada rekan-rekan, karena parsial-parsial alat bukti yang ditemukan tentunya harus diakumulasikan, kita jadikan sebagai hipotesa yang utuh baru kemudian kita bisa menyampaikan kepada publik agar tidak jadi bias," ungkap Kapolresta.
Sejauh ini, pihak kepolisian juga berupaya untuk memulihkan kondisi traumatik para korban luka maupun keluarga korban yang meninggal. Polisi dalam hal ini sudah membentuk tim yang nantinya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna membantu memulihkan rasa traumatik pada diri para korban kecelakaan bus maut itu.
"Senyampang proses hukum itu berjalan, ada yang lebih kita kedepankan yaitu healty recovery yang harus diberikan kepada korban. Baik kepada keluarga korban yang meninggal maupun yang luka. Karena apa, ada beberapa keluarga yang anaknya statusnya menjadi yatim piatu, ada yang ditinggalkan ibunya saja atau bapaknya saja, ada orang tua yang kehilangan anaknya, semua itu butuh recovery," tukas Kapolres.
Baca Juga: Undang Keprihatinan, Air Mata Ratusan Warga Ikut Tahlil Korban Kecelakaan Bus PO Ardiansyah
Untuk diketahui, sebanyak 14 orang tewas dan 19 orang mengalami luka-luka akibat bus pariwisata PO Ardiansyah mengalami kecelakaan di KM 712 Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5). Bus dengan nomor polisi S 7322 UW itu menabrak tiang vareable message sign (VMS) sekira pukul 06.20 WIB.
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya
-
Terungkap Korban Oknum Guru Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Lebih Banyak
-
Berkat Program BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita