SuaraJatim.id - Ade Firmansyah (29) ditetapkan sebagai tersangka tunggal kecelakaan bus di KM 712.400 A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Sopir bus PO Ardiansyah itu kini resmi ditahan di Rutan Polres Kota (Polresta) Mojokerto.
Ade dijebloskan ke sel tahanan setelan kondisi kesehatannya membaik. Sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, lantaran mengalami luka pada bagian kaki sebelah kanan.
"Yang bersangkutan kondisinya sudah sehat sehingga kita lakukan penahanan," kata Kasat Lantas Polresta Mojokerto AKP Heru Sudjio Budi Santoso, Minggu (22/5/2022) malam.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Ade ditetapkan sebagai tersangka tunggal peristiwa kecelakaan bus yang menewaskan 16 orang dan 17 orang terluka. Ia dianggap lalai saat mengemudikan bus yang mengangkut rombongan warga asal Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya itu.
"Dia (Ade Firmansyah) tersangka tunggal. Untuk pengemudi utama statusnya sebagai saksi," ungkap Heru saat dihubungi melalui sambungan seluler.
Pria asal Sememi, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya itu mengemudikan bus tanpa persetujuan sopir utama, Ahmad Adi Ardiyanto (31) asal Gadeng Watu, Menganti, Kabupaten Gresik. Bermula saat bus berhenti di Rest Area Ngawi dalam perjalanan balik ke Surabaya.
Setelah rombongan ini melakukan wisata ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah dan ke Malioboro Yogyakarta. Ade yang kasihan melihat rekan kerjanya kelelahan, berinisiatif mengambil alih kemudi setelah semua penumpang masuk ke dalam bus usai salat subuh. Sedangkan Adi masih tertidur lelap di bagasi belakang bus.
Nahas saat melintas di KM 712 Tol Sumo, bus berjalan terlalu ke kiri. Usut punya usut, ketika itu Ade dalam kondisi tertidur lelap saat mengemudikan bus. Bahkan, Ade juga tak sadar bus yang dikemudikannya menyerempet guardrail sepanjang 100 meter dan saat menabrak kerb jalan tol hingga ban meletus.
Hingga akhirnya bus dengan nomor polisi S 7322 UW itu menabrak tiang vareabel message sign (VMS), pada Senin (16/5) sekira pukul 06.20 WIB. Akibat kecelakaan itu, sebanyak 16 orang tewas dan 17 orang mengalami luka-luka. Ade sendiri bakal dijerat dengan dua pasal berlapis.
Baca Juga: Korban Meninggal Kecelakaan Bus PO Ardiansyah Bertambah Jadi 16 Orang
"Yang bersangkutan dikenakan pasal 311 ayat 5 dengan ancaman hukuman 12 tahun subsider pasal 310 ayat 4 dengan ancaman hukuman 6 tahun, Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," tukas Heru.
Kontributor : Zen Arivin
Berita Terkait
-
Bus Rombongan Pernikahan Terjun ke Sungai di Pakistan, Pengantin Wanita Satu-satunya yang Selamat
-
Kecelakan Bus Rombongan Unpam di Cipali: Direktur Pascasarjana Meninggal, Warek II Kritis
-
Kondisi Terkini Korban Kecelakaan Bus Study Tour SDN 1 Harisan Jaya di Sumsel
-
Kecelakaan Bus Pariwisata Subang, Pakar: Suku Cadang Palsu Bisa Berujung Maut
-
Ada Peluang Tersangka Baru Kecelakaan Maut Rombongan SMK Depok, Korlantas Polri Bakal Periksa Pemilik dan Pengelola Bus
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
PDIP Jatim Klaim Kemenangan di 21 Pilkada, Ini Daftarnya
-
Hujan Ekstrem di Surabaya: Mobil Terseret Hingga Masuk Sungai
-
4 Surat Pendek yang Bisa Diamalkan Usai Sholat Fardu
-
Tim Lukman-Fauzan Lapor Bawaslu Bangkalan: Saksi Diintimidasi, Diduga Suara di 7 Desa Bergeser
-
Pilkada Situbondo: Petahana Ucapkan Selamat, Akui Kekalahan?