SuaraJatim.id - Ferdinand Koster, ayah dari korban pencabulan bocah di Kabupaten Gresik Jawa Timur masih terus memperjuangkan kasus yang menimpa anaknya.
Sudah empat bulan, sejak kasus pencabulan itu dilaporkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Gresik pada 4 Januari 2022 lalu, itu sampai sekarang Ia belum mengetahui progres penyelidikan.
Ferdinand mengatakan belum mengetahui apakah terduga pelaku sudah diproses hukum atau belum. Di sisi lain, anaknya--sebut saja Mawar--saat ini juga butuh pendampingan.
“Sampai saat ini proses hukumnya bagaimana yang menimpa anak saya,” ujarnya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (24/5/2022).
Dari pengakuan Ferdinand Koster, anaknya telah dicabuli tujuh kali oleh terduga pelaku. Untuk itu, dirinya meminta hukum ditegakkan. Apalagi, terduga pelaku sudah diamankan.
“Kalau bisa ada keterbukaan dalam proses penyidikan kasus. Sebab, selama dirinya belum menerima kabar progres penanganan kasus ini,” katanya.
Ia menjelaskan, pasca kejadian itu, perilaku anaknya berubah drastis. Jika dulu pendiam, kini berubah drastis. “Anak saya butuh pendampingan karena psikisnya tergoncang,” imbuhnya.
Secara terpisah Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizki Saputro menyatakan terkait dengan kasus ini pihaknya sudah melakukan penyidikan serta memproses hukum terduga pelaku.
“Berkas perkaranya sudah kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Gresik. Penangannya sudah sesuai SOP,” paparnya.
Baca Juga: BPBD Gresik Imbau Warga Mewaspadai Banjir Rob
Saat ditanya ada anggapan penyidik tidak transparan saat melakukan pemeriksaan, Wahyu Rizki menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Sebab setiap perkembangan selalu disampaikan ke keluarga korban.
“Setiap perkembangan penyidikan sudah kami sampaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak dan Pengarusutamaan Hak Anak, Dinas KBPPPA Gresik, Soerati Mardhiyaningsih menyatakan kasus ini sudah menjadi atensinya.
Instansinya telah melakukan pendampingan kepada korban baik saat dipanggil menjadi saksi di kepolisian maupun konseling ke psikolog.
“Kami sudah melakukan pendampingan konseling yang dialami korban. Kalau korban butuh pendampingan lagi kami siap,” pungkasnya.
Kasus pencabulan anak di bawah umur ini bermula saat ayah korban bertamu ke rumah rekannya di Gresik Selatan. Mendapat laporan anaknya dicabuli oleh Cornelis Korisen (53) yang bekerja sebagai security.
Berita Terkait
-
BPBD Gresik Imbau Warga Mewaspadai Banjir Rob
-
Banjir Rob Terjang Kawasan Pesisir Utara Jawa Timur, Mulai Gresik, Tuban sampi Lamongan
-
Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jatim, BPBD Gresik Siapkan Tim Monitoring
-
Semen Gresik Pabrik Rembang Laksanakan Overhaul Major, Sukses Zero Accident dan Konfirmasi Covid-19
-
Gadis Penjual Donat di Batam Dihamili Pacar, Terungkap dari Kepolosan sang Adik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Berkat Pembekalan Rumah BUMN BRI Solo, Batik Malessa Kini Dikenal Masyarakat Luas
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur