SuaraJatim.id - Hama wereng coklat menyerang pertanian warga Desa Krokeh Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun Jawa Timur. Akibatnya tanaman padi para petani mengalami fuso alias gagal panen.
Para petani ini pun merugi hingga jutaan rupiah. Para petani tidak kuasa menahan serangan hama wereng coklat tersebut. Berbagai cara sudah dilakukan, salah satunya menggunakan insektisida.
Namun hasilnya sama saja. Padi yang baru berusia 50 hari tersebut terpaksa dibiarkan mati. Tanaman padi layu mengering dari pangkal dan akhirnya mati. Petani hanya bisa pasrah.
“Wereng menyerang pangkal padi, daun hangus terus layu mengering dan mati. Disemprot pakai insektisida apapun tidak mempan malah seakan akan makin menyebar luas," kata petani setempat, Moch Said, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (26/05/2022).
"Kami sudah menyerah membasmi hama wereng ini, uang ratusan ribu sudah dikeluarkan untuk membeli insektisida tapi tidak ada hasilnya,” katanya menambahkan.
Dia memastikan tanaman miliknya gagal panen. Batang tanaman padi sudah mengering dan kalau masih bisa tumbuh pasti tak akan bisa berbuah.
“Kalau sudah kaya ini gagal panen, batang padi yang semestinya subur mati. Bila pun hidup juga tidak normal dan tidak akan berbuah,” ungkapnya pasrah.
Dirinya sudah melaporkan hal tersebut pada dinas terkait. Namun untuk bantuan obat obatnya hingga hari ini belum mereka terima. Petugas datang hanya melihat-lihat saja sembari menyalahkan soal pemupukan dari awal.
Para petani yang terdampak berharap ada upaya dari pemerintah menolong petani yang tanaman padinya terserang hama wereng coklat dan gagal panen sekarang ini.
Baca Juga: Mobilio Oleng Lalu Meluncur Keluar Tol Gegara Sopirnya Ngantuk di Madiun
“Tolonglah kami, biaya untuk beli pupuk dan obat obatan mahal. Bila gagal panen seperti ini petani rugi. Ibarat panen berhasil dua kali pun tidak dapat menutup sekali kegagalan seperti pada tanam kedua ini,” katanya.
Serangan hama wereng coklat pada tanaman padi tidak hanya terjadi di desa Krokeh, tetapi hingga desa-desa Tenggara lainya. Seperti pasa desa Klumpit, Kajang, Sawahan, Cabean hingga Lebak Layu. Total ada ratusan hektar tanaman padi yang mengalami kondisi serupa.
Berita Terkait
-
Mobilio Oleng Lalu Meluncur Keluar Tol Gegara Sopirnya Ngantuk di Madiun
-
Dispendukcapil Madiun Tolak Pembuatan KTP Bagi Warga yang Bernama Satu Kata
-
Aturan Baru, Dispendukcapil Madiun Tak Akan Layani Pembuatan KTP Warga yang Namanya Cuma Satu Kata
-
Penyelidikan Kasus Dugaan Penyimpangan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Madiun
-
Kementan Minta Petani di Berau Manfaatkan AUTP untuk Antisipasi Intensitas Hujan yang Meningkat
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pengamat Unej: Alarm Pasar Finansial Usai Sri Mulyani Dicopot, Tugas Berat Menkeu Purbaya Sadewa
-
Viral PHK Massal Gudang Garam, Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya: Itu Pensiun Dini
-
Alfredo Vera: Tim Sudah Analisis Kekuatan dan Kelemahan Bhayangkara FC
-
Sambut Haornas ke-42, Gubernur Khofifah Serukan Semangat Persatuan dan Junjung Sportivitas
-
Efek Sri Mulyani Bikin IHSG Anjlok 1,28 Persen, Kadin Jatim: Kepercayaan Investor Harus Dijaga!