Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 30 Mei 2022 | 14:35 WIB
Prajurit Ukraina berjalan melewati patung-patung bersejarah yang dibungkus di Archcathedral Basilica of the Assumption of the Blessed Virgin Mary atau Katedral Latin di Lviv, Ukraina, Sabtu (5/3/2022). [Daniel LEAL / AFP]

SuaraJatim.id - Sejumlah negara di Eropa ( Uni Eropa ) pada akhirnya gagal membuat kesepakatan terkait sanksi terhadap Rusia dalam bentuk embargo minyak.

Kesepakatan dibuat sejumlah negara Eropa sebagai reaksi atas serangan Rusia terhadap Ukraina. Rencana embargo ini dibahas sejumlah Diplomat EU menjelang pertemuan tingkat tinggi pada Senin hingga Selasa (30-31 Mei).

Pertemuan itu akan membahas tentang pengecualian pengiriman pipa ke negara-negara Eropa Tengah yang dikelilingi daratan, kata para pejabat EU.

Namun, seorang diplomat senior EU mengatakan "masih terlalu banyak detil yang harus diselesaikan" untuk mengharapkan kesepakatan terjadi sebelum para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Brussels pada Senin sore.

Baca Juga: Bakal Diadakan Pertemuan untuk Bahas Sanksi Rusia Menginvasi Ukraina, Minyak Dunia Alami Kenaikan Harga

Sanksi yang diusulkan terhadap impor minyak itu adalah bagian dari paket sanksi keenam Uni Eropa terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

Paket sanksi tersebut termasuk memotong bank terbesar Rusia, Sberbank, dari sistem pesan komunitas telekomunikasi keuangan antarbank seluruh dunia yang biasa disebut SWIFT.

Selain itu, ada larangan dari EU bagi media-media Rusia dan tambahan lebih banyak orang ke dalam daftar individu yang asetnya dibekukan dan yang tidak dapat masuk ke Uni Eropa.

Seluruh paket sanksi itu telah ditahan oleh Hongaria, yang mengatakan embargo minyak Rusia akan menjadi pukulan telak bagi perekonomiannya karena tidak dapat dengan mudah mendapatkan minyak dari negara lain. Slovakia dan Republik Ceko juga telah menyatakan keprihatinan yang sama.

Pembicaraan EU tentang embargo minyak itu telah berlangsung selama sebulan tanpa kemajuan dan para pemimpin EU sangat ingin mencapai kesepakatan dalam pertemuan puncak mereka agar tidak terlihat terpecah dalam tanggapan mereka terhadap Moskow.

Baca Juga: Dampak Invasi Rusia, Apakah Uni Eropa Akan Menghadapi Krisis Energi?

Untuk memecahkan kebuntuan, Komisi Eropa mengusulkan agar larangan hanya berlaku untuk minyak Rusia yang dibawa ke Uni Eropa dengan kapal tanker.

Usulan itu akan memungkinkan Hongaria, Slovakia dan Ceko untuk terus menerima minyak Rusia melalui pipa Druzhba Rusia untuk beberapa waktu sampai pasokan alternatif dapat diatur.

Menurut para pejabat EU, Budapest mendukung usulan itu, tetapi pembicaraan pada Minggu (29/5) itu tersangkut pada masalah pembiayaan Uni Eropa di mana Hongaria ingin meningkatkan kapasitas pipa minyak dari Kroasia dan untuk mengalihkan kilangnya dari penggunaan minyak mentah Ural Rusia ke minyak mentah Brent.

Hal itu akan dibahas oleh para utusan EU pada Senin pagi bersama dengan fokus pada persoalan tentang cara memastikan persaingan yang adil mengingat harga minyak lebih tinggi yang akan dihadapi negara-negara anggota EU yang bergantung pada pengiriman minyak mentah Brent sebagai akibat dari sanksi. ANTARA

Load More