SuaraJatim.id - Gara-gara sejumlah ternak mereka diserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sejumlah peternak membuang susu sapi hasil perahan mereka.
Peristiwa ini terjadi di Desa Pudak Kulon Kecamatan Pudak Ponorogo. Di daerah itu, ada puluhan sapi yang suspek virus PMK. Para peternak pun ketakutan susu sapinya bakal berbahaya dikonsumsi.
Hasil rilis terakhir pemerintah desa (Pemdes) setempat, ada 86 sapi yang sudah bergejala PMK. Jumlah tersebut terdeteksi di 14 kandang di Desa Pudak Kulon. Demikian disampaikan Kepala Desa Pudak Kulon, Sujadi Eko Admojo.
“Dari jumlah 86 yang suspek PMK itu, ada 3 sampel yang sudah dikirimkan ke laboratorium, yakni sapi milik Pak Ambar Suyanto,” katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: Tak Lagi Bisa Mengelak, Ratusan Pelanggar Lalu Lintas Terbidik ETLE Mobile
Kebanyakan sapi perah yang suspek PMK, mengalami gejala kaki bergetar, melepuh, mulutnya berlendir dan tidak mau makan. Akibat gejala yang menjurus ke PMK ini, para peternak mengeluhkan tidak ada pemasukan. Sebab, mereka tidak bisa kirim susu.
“Peternak yang sapinya suspek ini juga terkena sanksi sosial dari peternak yang belum kena. Mereka dikucilkan, karena kalau ketemu bisa menular. Praktis warga tidak punya pemasukan, karena 90 persen warga sini menggantungkan mata pencaharian beternak sapi perah,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu peternak di Desa Pudak Kulon, Ambar Suyanto mengaku dirinya harus rela ratusan liter susu segar dari sapi perahnya setiap hari dibuang sia-sia.
Dia bercerita bahwa sapi perahnya ada 24 ekor. Dari jumlah itu, yang suspek PMK ada 3 ekor. Untuk mengantisipasi supaya tidak menular ke sapi perah lainnya, Ia berinisiatif untuk memberikan antibiotik kepada semua sapinya.
“Kalau sapi dikasih antibiotik, dari perusahaan susunya tidak mau menerima. Karena tidak bisa dikonsumsi manusia. Ya apa boleh buat, akhirnya dibuang saja,” katanya.
Baca Juga: Riski Kecelakaan di Ponorogo, Kawan-kawan Klub Motornya di Rombongan Depan Tidak Tahu
Dirinya membuang susu hasil perasan sapinya sejak hari Kamis (26/5) yang lalu. Dia memperkirakan pembuangan susu ini akan dilakukan selama 14 hari.
Sebab, kata Ambar menurut petugas dari Dipertahankan Ponorogo penyembuhan sapi yang bergejala PMK ini selama 14 hari. Jika hitung-hitungan, diternaknya menghasilkan 200 liter susu per harinya.
Sedangkan harga susu senilai Rp 6.100 per liternya. Sehingga jika dijumlah dirinya merugi hingga Rp 1,2 juta per harinya.
“Ya bisa dihitung sendiri, kerugian Rp 1,2 juta dikalikan 14 hari selama masa penyembuhan. Wabah ini sangat merugikan para peternak. Kami minta pendampingan dari Pemerintah segera,” katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus di Ponorogo, Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan Sejak Dini
-
Reog Ponorogo Masuk Daftar UNESCO, Lindungi Budaya Indonesia dari Klaim Asing!
-
Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-sebut Leluhur Gus Miftah
-
Bangga! Kebaya Diakui UNESCO Jadi Warisan Dunia dari Indonesia
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas