SuaraJatim.id - Kematian sapi akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Ponorogo Jawa Timur terus bertambang. Akibatnya para peternak pun kian gelisah.
Misalnya para peternak di Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo. Banyak ternak mereka mati akibat penyakit ini. Bahkan intensitasnya setiap hari selalu ada ternak mati.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Krisik Kecamatan Pudak, Erwan Santoso. Menurut dia, tiap hari selalu ada sapi mati. Misalnya kemarin, Selasa (21/06/2022), warga bergotong royong mengubur lima sapi.
“Kemarin itu ada 5 sapi yang mati, itu milik 4 peternak,” kata Erwan, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu (22/6/2022).
Data per 21 Juni 2022, sebanyak 936 sapi di Desa Krisik terjangkit PMK. Sapi-sapi tersebut sudah mendapatkan penanganan dari medik veteriner namun belum dapat dipastikan bisa sembuh atau tidak.
Sementara sapi yang mati di desa tersebut mencapai 60 ekor. Sedangkan 160 ekor sapi mati karena potong paksa.
“Ada 60 ekor yang mati di kandang, sedangkan ada 160 ekor yang dipotong paksa,” katanya menegaskan.
Serangan wabah PMK yang terjadi dua minggu ini membuat peternak dilematis. Sebab selain menimbulkan kerugian di bidang ekonomi juga berdampak pada keadaan sosial.
Warga yang mengandalkan pendapatan dari produksi susu sapi harus mengalami kesulitan ekonomi. Belum lagi ancaman sapi mati semakin menyusahkan mereka.
Baca Juga: Perayaan Idul Adha di Tengah Wabah PMK, Pemprov Jateng Pastikan Stok Hewan Kurban Melimpah
“PMK sangat berdampak sekali pada ekonomi warga,” katanya.
Keluhan warga lainnya adanya penguburan sapi yang mati. Sebab, dilakukan dengan cara konvensional, sehingga membutuhkan orang banyak untuk menggalinya.
Erwan meminta BPDB Ponorogo untuk meminjamkan alat beratnya, mungkin yang ukuran kecil untuk menggali lubang penguburan.
“Tenaga peternak ini sangat terkuras. Sehari-hari mengurus sapi yang terpapar atau yang sehat, nah saat ini masih dibebani lagi tenaga untuk menggali lubang," ujarnya.
"Kami menginginkan bantuan alat berat mungkin yang ukuran kecil untuk menggali lubang penguburan,” katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Perayaan Idul Adha di Tengah Wabah PMK, Pemprov Jateng Pastikan Stok Hewan Kurban Melimpah
-
Sapi Positif Terpapar PMK di Jember Jadi 3.000, Tiap Hari Bertambah 100 Ekor
-
Pemerintah Gelontorkan Rp 4 Triliun untuk Atasi Wabah PMK
-
Sorotan Kemarin, Dari Wisatawan Hilang di Bromo Sampai Peternak Sapi Perah Menjerit Rugi Miliaran Gegara PMK
-
Lebih dari 1.000 Sapi di Nganjuk Sembuh PMK
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Paskibraka dan Pendukung HUT ke-80 RI: Jadilah Anak Terbaik Negeri Ini
-
Gelar Upacara HUT ke-80 RI di Grahadi, Pemprov Jatim Pecahkan Dua Rekor Dunia MURI
-
Jember Akhirnya Punya Penerbangan Langsung ke Jakarta! Cek Jadwalnya
-
Masyarakat Jawa Timur Khidmat Ikuti Upacara HUT ke-80 RI Bersama Gubernur, Wagub, dan Forkopimda
-
Kisah Syaifulah Rifai: Dari Teroris Kini Hormat Bendera Merah Putih