SuaraJatim.id - Senat Amerika Serikat memutuskan untuk meloloskan Rancangan Undang-undang (RUU) pengendalian senjata api. RUU ini merespons peningkatan aksi penembakan massal di Negeri Paman Sam.
Sejumlah 15 anggota Partai Republik bergabung dengan Demokrat di majelis tinggi Kongres untuk menyetujui RUU tersebut dengan perbandingan 65 : 33.
Seperti diketahui, penembakan massal kian mengkhawatirkan. Bulan lalu, seorang remaja 18 tahun, Payton Gendron menembaki pengunjung di sebuah supermarket di Buffalo, New York hingga menyebabkan 10 orang kulit hitam meninggal dunia. Remaja itu dijerat pasal terorisme.
Kejadian mengerikan terulang beberapa waktu kemudian di Sekolah Dasar Uvalde, Texas dimana seorang remaja Salvador Ramos menembaki guru dan anak-anak sekolah hingga menyebabkan 31 korbannya meninggal dunia, dua diantaranya guru. Pelaku penembakan tewas akibat baku tembak dengan kepolisian.
Baca Juga: Menunda Penindakan Pelaku Penembakan Massal di SD Texas, Kepala Polisi Dinonaktifkan
RUU itu saat ini harus disahkan di DPR sebelum Presiden Biden dapat menandatanganinya menjadi undang-undang. Ini bisa terjadi dalam beberapa hari. Meskipun signifikan, proposal tersebut jauh dari apa yang diminta oleh banyak Demokrat dan aktivis.
Dilansir BBC, reformasi tersebut mencakup pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat untuk pembeli di bawah 21 tahun dan $15 miliar (£12.2bn) dalam pendanaan federal untuk program kesehatan mental dan peningkatan keamanan sekolah.
Ini juga menyerukan pendanaan untuk mendorong negara bagian untuk menerapkan undang-undang "bendera merah" untuk menghapus senjata api dari orang-orang yang dianggap sebagai ancaman.
Hal itu sekaligus menutup apa yang disebut "celah pacar" dengan memblokir penjualan senjata kepada mereka yang dihukum karena menyalahgunakan pasangan intim yang belum menikah.
RUU itu juga penting karena ini adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade reformasi yang diusulkan telah menerima tingkat dukungan ini dari Demokrat dan Republik. Secara historis, upaya untuk memperkuat undang-undang senjata AS telah diblokir oleh partai Republik.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Penembakan Massal di Amerika Serikat Tewaskan 9 Orang
Senator Republik John Cornyn dari Texas, yang ikut memimpin negosiasi dengan Senator Demokrat Chris Murphy dari Connecticut mengatakan di lantai kamar, bahwa RUU itu akan membuat orang Amerika lebih aman.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Jalin Komunikasi Intens dengan Dubes AS Soal Tarif Resiprokal
-
Jerit Pelaku UMKM China Imbas Tarif Trump: Kami Kewalahan
-
Kisah Norma Risma Versi Amerika, Suami Selingkuh dengan Mertua Hingga Punya 2 Anak
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
-
Tarif Impor Naik? Mitsubishi Pilih Bermain 'Catur' Alih-Alih Panik
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani