Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 27 Juni 2022 | 14:57 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual, pemerkosaan, kekerasan seksual. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJatim.id - Seorang guru ngaji di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto berinisial Rd diduga melakukan pelecehan seksual kepada sejumlah murid-muridnya. Peristiwa ini pun menjadi atensi serius Pemkab Mojokerto.

Upaya pendampingan pun dilakukan kepada para korban. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto bahkan menerjunkan tim khusus untuk mendampingi anak-anak tersebut.

"Sejak kita menerima laporan adanya peristiwa itu, kami langsung melakukan pendampingan. Kita datangi rumahnya dan melakukan asessment," kata Kabid Perlindungan Anak DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Ani Widyastuti, Senin (27/6/2022).

Ada sejumlah orang yang diterjunkan dalam tim tersebut. Satu di antaranya merupakan psikolog klinis. Dimana, mereka bertugas melakukan pemantauan dan pengawasan kondisi psikis atau kejiwaan pada diri anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual ini.

Baca Juga: Putus Penyebaran Wabah, Pemkab Mojokerto Meluncurkan 9.300 Dosis Vaksin PMK

"Kita melakukan pendampingan untuk menanggulangi traumatik pada korban. Barang kali setelah kejadian itu mengalami trauma yang berkepanjangan. Kita sudah dua kali datang ke sana," ucapnya.

Menurut Ani, ada tiga orang anak yang diduga menjadi korban pelecehan seksual guru ngaji berinisial Rd itu. Dimana ketiganya kini sudah dalam pengawasan pihaknya dan sudah dilakukan serangkaian pemeriksaan psikologis oleh tim DP2KBP2.

"Yang kami tes kemarin ada 3 orang, dan ketiganya memang yang kami dampingi. Semua laki-laki, mereka cerita dari peristiwanya, terus traumanya, mereka cerita semua," ungkap Ani.

Sejauh ini, lanjut Ani kondisi ketiga korban dugaan aksi pelecehan seksual oleh ustadz Rd itu dalam kondisi baik. Ketiga bocah tersebut saat ini sudah mampu beraktivitas seperti biasa. Meski demikian, ia mengaku akan terus memantau kondisi psikologis anak-anak tersebut.

"Alhamdulillah perkembangannya bagus, (korban) sekolah juga, bergaul biasa dengan teman-temannya. Sejauh ini kami tidak menerima laporan dari orang tua anak-anak ini (soal traumatik yang mendalam)," ujar Ani.

Baca Juga: Guru Ngaji di Mojokerto Dilaporkan ke Polisi Lakukan Pelecehan Seksual

Ani memastikan, pendampingan yang dilakukan tim DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Bahkan sampai kasus dugaan pelecehan seksual tersebut masuk ke dalam meja persidangan.

"Pendampingan ini dari tingkat penyidikan sampai nanti putusan pengadilan, bahkan sampai pasca putusan pengadilan pun kami pantau sampai anak itu benar-benar sembuh," tukas Ani.

Diberitakan sebelumnya, dugaan aksi pelecehan seksual dengan terduga pelaku oknum guru kembali terjadi di Kabupaten Mojokerto.

Seorang guru ngaji berinisial Rd asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dipolisikan lantaran diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

Aksi pelecehan seksual yang diduga dilakukan Rd itu tertuang dalam laporan polisi TBL/B/156/V/2022/SPKT/POLRES MOJOKERTO/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 28 Mei 2022.

Dalam dokumen tersebut, seseorang berinisial W, (38) asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto melaporkan Rd atas dugaan atas dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya.

Modus yang digunakan, Rd mengajak muridnya mengaji itu ke ruang Sekretarian TPQ. Di tempat itu, korban dipaksa menonton video dewasa.

Selain itu, pelaku juga melucuti celana dalam dan sarung korban dan kemudian melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Menurut pengakuan korban, aksi bejat itu dilakukan Rd saat jam istirahat.

Meski sudah dilaporkan sejak penghujung Mei 2022 ke Mapolres Mojokerto, namun hingga kini terduga pelaku juga belum diamankan.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Pesan singkat yang dikirim ke Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam juga belum dibalas.

Load More