Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 28 Juni 2022 | 13:30 WIB
Ilustrasi Cabai [pixabay]

SuaraJatim.id - Harga cabai di Kabupaten Gresik terpantau terus meroket tinggi. Terbaru harga cabai perkilonya mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 105 ribu.

Kenaikan ini terjadi hampir sepekan ini. Pada awal bulan lalu, harga cabai masih Rp 99 ribu. Namun saat ini sudah naik lagi mencapai Rp 105 ribu.

Tingginya harga cabai membuat para pedagang ketiban apes. Mereka mengaku penjulannya menurun drastis karena tingginya harga bahan pokok.

"Jelas menurun, kalau harga cabai naik terus. Ini saja dari kulakan kemarin belum habis biasanya langsung ludes," kata Fuad Amin (23) pedagang pasar baru Gresik, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga: Pria Lakukan Pelecehan Seksual ke Bocah di Toko Kelontong, Kemen PPPA: Kejadian Ini Bentuk Pencabulan

Menurut Fuad, tingginya harga cabai dipengaruhi dengan terbatasnya pasokan dari agen. Faktor lain, juga dikarenakan banyak petani cabai yang gagal panen. Sehingga harga di pasaran terus melambung tinggi.

"Harga cabai mulai naik sejak hari raya Idul Fitri sampai sekarang. Ini kemungkinan menjalang Hari Raya Idul Adha harganya malah semakin naik," bebernya.

Selain harga cabai, beberapa bahan pokok juga terpantau mengalami kenaikan. Antara lain, tomat yang sebelumnya Rp 8 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 20 ribu. Cabai besar, sebelumnya Rp 60 ribu per kilogram naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram.

Kemudian, bawang merah sebelumnya Rp 28 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Kendati demikian beberapa harga barang pokok masih terpantau aman. Seperti harga bawang putih per kilogramnya sehrga Rp 20 ribu.

"Telur ayam per kilonya Rp 27 ribu. Kedelai lokal per kilonya Rp 12 ribu, daging sapi per kilonya Rp 109 ribu," jelasnya.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Tembus Rp 120 Ribu per Kilogram, Tomat dan Bawang-bawangan Juga Ikut Naik

Fuad berharap, tingginya harga bahan pokok turut menjadi atensi pemerintah. Ia khawatir jika terus dibiarkan tinggi, dampaknya akan buruk pada dirinya dan komunitas pedagang lain.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More