SuaraJatim.id - Seorang warga di Bojonegoro, Jawa Timur membagikan pengalaman tak menyenangkan saat dirinya mengantarkan kakeknya ke puskesmas karena mengalami tensi rendah.
Bukannya segera ditangani, kakek tersebut justru seperti ditelantarkan.
Curhatan tersebut kemudian dibagikan oleh akun instagram @berita_bojonegoro2.
Pengirim yang tidak ingin disebutkan namanya itu menceritakan kronologi bagaimana kakeknya tidak mendapatkan penanganan sigap dari puskesmas.
"Kemarin Rabu pagi 29 Juni, kakek ku waktu di sawah ngedos tiba-tiba pusing dan lemas, terus dibawa pulang untuk istirahat. Siangnya ngejer-ngejer gitu, lalu kita manggil bidan agar diperiksa, ternyata (tensi) darahnya cuma 60 saja," ujarnya seperti dikutip dari keterangan unggahan tersebut.
Mengetahui hal tersebut, sang kakek pun dibawa ke puskesmas "P" agar mendapat penanganan lebih lanjut dengan menaiki mobil pick up.
Setelah sampai di puskesmas, si kakek dibawa ke ruang UGD dan tiduran di ranjang.
Namun setelah sampai di UGD tidak ada perawat yang menanganinya, bahkan yang lebih miris tidak ada satu petugas yang menanyakan bagaimana kondisi kakek.
Pihak keluarga kemudian melihat satu orang di meja pojok pendaftaran UGD yang bermain ponsel. Salah satu dari mereka pun bertanya.
Baca Juga: Nyesek! Pernikahan di Ujung Tanduk, Suami Bawa Selingkuhan Publik Figur ke Rumah
"Mbak apa gak ada petugas yang menangani?," tanya salah satu keluarga.
"Lagi cari makan," jawab petugas itu sambil masih bermain HP.
"Apa gak ada yang gantiin?," tanyanya lagi.
"gak ada," saut petugas itu.
Mereka pun semakin bingung. Ditambah melihat kondisi sang kakek yang semakin lemas dan tidak sadarkan diri.
Mereka juga sempat berupaya keluar puskesmas dengan jalan kaki untuk mencari petugas yang mencari makan tersebut namun nihil.
Setengah jam berlalu tapi tidak ada tindakan apapun. Hingga salah satu anggota keluarga, yakni budenya marah dan membentak petugas sebelumnya.
"Ini kalau nggak segera diperiksa atau gimana gitu mau dilaporkan ke pamong?," ujarnya.
Mendengar ucapan tersebut, petugas itu langsung berdiri dan mengatakan jika saat itu bukan piketnya.
Namun akhirnya dengan terpaksa petugas tersebut mengetes tensi si kakek, dan ternyata tensi kakek turun di angka 50.
Selanjutnya petugas itu mengatakan, puskesmas disini tidak mau menerima jika tensi sudah sangat rendah.
Budenya pun makin marah.
"Kenapa gak dari tadi mbak," ujarnya hampir menangis.
"maaf buk," kata petugas itu.
Sang kakek akhirnya dibawa ke mobil pickup lagi dengan keluarga sendiri yang menggotong, untuk menuju Puskesmas Kalitidu.
Sesampainya di Puskemas Kalitidu, petugas disana langsung menangani dengan cepat dan diperiksa oleh dokter. Dokter sempat mengatakan kalau kondisi si kakek sudah terlambat.
Setelah mendapat perawatan di puskemas kalitidu, beruntung tensi darah kakek naik jadi 75. Hingga akhirnya si kakek dirujuk ke RSUD Bojonegoro dan saat ini di ruang Icu.
Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.
"puskesmas P itu mana? Gak usah disamarkan biar ada tindak tegas dari pemerintah. Soal nyawa bukan soal sepele," kata aisyah***
"padahal bangunan puskesmas tersebut baru selesai dibangun dan direnovasi megah loh," ujar beri***
"perlunya menanamkan jiwa menomorsatukan jiwa pasien itu penting banget bagi seorang nakes, buat yang pengin jadi nakes dan yang sudah menjadi nakes jangan cuma profesi aja yang dibanggakan, tapi jiwa pasien harus tetap dinomorsatukan," kata dwi***
"setidaknya kalau gak punya pikiran punya hati leb seleb," ujar ayu***
"hampir sama kayak kejadian bapak saya cuma ini tempatnya sudah di RS aisiyah dan suster yang menangani tidak melayaninya dengan seharusnya," ujar lisa***
Kontributor : Fisca Tanjung
Berita Terkait
-
Nyesek! Pernikahan di Ujung Tanduk, Suami Bawa Selingkuhan Publik Figur ke Rumah
-
Alamak! Emak-emak Ini Ngamuk Pas Tahu Suaminya Nyawer Biduan
-
Greget, Detik-detik 3 Pengendara Motor Nekad Terobos Palang Pintu Kereta Api, Warganet Buat Hashtag #MenujuAkhirat
-
Fenomena 'Citayam Fashion Week': ABG Nongkrong di Stasiun BNI City, Panen Julid Tapi Tetap Dipuji
-
Ngakak! Wanita Ini Tak Sadar Keranjang Belanja yang Didorong Tidak Ada Roda
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak