Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 08 Juli 2022 | 00:37 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan Moch Subchi Al Tsani (MSAT) di Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Kamis (7/7/2022) malam. [SuaraJatim/Zen Arivin]

SuaraJatim.id - Aparat kepolisian akhirnya meringkus Moch Subchi Al Tsani (MSAT) tersangka pencabulan santri. Setelah selama hampir 15 jam, polisi memburu pengasuh Pondok pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang itu.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, pria berusia 42 tahun itu diamankan petugas gabungan dari Polda Jawa Timur (Jatim) dan Polres Jombang di tempat persembunyiannya di dalam rumah. Lokasinya masih berada di area pesantren Shiddiqiyyah, Ploso.

"Yang bersagkutan (MSAT) pada hari ini menyerahkan diri kepada kami untuk ditahap duakan. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung jalannya proses penegakan hukum," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta di Jombang, Kamis (7/7/2022).

Peburuan terhadap MSAT ini dilakukan petugas sejak pukul 08.00 pagi tadi. Ratusan personel satuan Brimob, serta Jatanras dan Reskrim Polres Jombang dikerahkan ke Pesantren Shidiqqiyah. Polisi menerjunkan kekuatan penuh lantaran diindikasi akan adanya upaya perlawanan dari pihak MSAT.

Baca Juga: Penyebab Polisi Kesulitan Tangkap Mas Bechi, DPO Kasus Kekerasan Seksual Santriwati

Benar saja, saat berusaha masuk ke area pesantren petugas dihadang oleh puluhan orang simpatisan MSAT. Bentrokan pun tak terhindarkan, sejumlah massa berupaya memblokade akses masuk ke pesantren serta kediaman MSAT. Sebanyak 320 orang diamankan petugas dalam penggerebekan ini.

Dalam insiden tersebut, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha turut menjadi korban. Ia disiram kopi panas oleh salah satu simpatisan MSAT saat kericuhan terjadi. Akibatnya Giadi sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Meksi demikian, perburuan terhadap MSAT tetap dilanjutkan. petugas menyisir hampir seluruh area pesantren seluas kurang lebih 5 hektare itu. Mulai Komplesk Pemakaman Keluarga, kamar santri, rumah warga sekitar, hingga rumah utama KH. Muhammad Muhtar Mu'thi yang tak lain orang tua MSAT.

Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih 15 jam, perburuan itu membuahkan hasil. Meski sempat mendapat perlawanan dari para simpatisan, polisi akhirnya mampu meringkus MSAT dan menggelandangnya ke mobil. MSAT sendiri langsung diamankan ke Mapolda Jatim untuk menjalani pemeriksaan.

"Baru setengah jam lalu (menyerahkan diri). Untuk sembunyinya perlu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan selama ini berada di sekitar sini. Untuk saudara MSAT dibawa ke Mapolda Jawa Timur," tukas Kapolda.

Baca Juga: Pengakuan Santriwati di Jombang: sampai Sekarang Masih Banyak Sekali Intimidasi dan Teror

Kontributor : Zen Arivin

Load More