Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 10 Juli 2022 | 10:33 WIB
Seorang penyelamat berdiri di samping sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Mykolaiv, Ukraina, 29 Juni 2022. (Layanan Darurat Negara Ukraina/HO via Reuters/as)

SuaraJatim.id - Serangan Rusia ke Ukraina terus meluas. Ini disinyalir karena tekanan dari Barat yang terus dilakukan ke sejumlah negara sekutu Rusia, salah satunya China.

Beberapa waktu lalu setelah pertemuan para menteri luar negeri G20, Amerika Serikat menekan China agar mendukung Barat dalam menentang invasi Rusia ke Ukraina.

Namun tak berselang lama, sebuah serangan rudal di Kharkiv, kota di timur laut Ukraina menghantam permukiman warga. Demikian disampaikan gubernur wilayah setempat.

Meskipun sebenarnya serangan utama Rusia tampaknya terfokus di tenggara Kharkiv di Luhansk dan Donetsk.

Baca Juga: Ganda Putra Hendra/Ahsan Lolos ke Final Malaysia Masters Usai Kalahkan Ganda China

Kedua provinsi itu, yang sebagian besar sudah dikuasai oleh separatis pro Rusia sebelum invasi Rusia pada Februari, membentuk wilayah industri Donbas di bagian timur.

Para pejabat Ukraina melaporkan serangan di kedua provinsi itu pada Sabtu, sementara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam buletin reguler bahwa Moskow sedang mengumpulkan pasukan cadangan dari seluruh Rusia di dekat Ukraina.

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan lewat Telegram bahwa sebuah rudal Rusia telah menyerang Druzhkivka, sebuah kota di belakang garis depan pertempuran, dan melaporkan penembakan artileri di pusat-pusat permukiman penduduk.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia "menembak di sepanjang garis depan", tetapi kemudian mengatakan serangan balik Ukraina telah menghantam gudang senjata dan amunisi Rusia dan memaksa Moskow untuk menghentikan serangannya.

Rusia, yang mengeklaim menguasai seluruh provinsi Luhansk akhir pekan lalu, membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga: Menlu Amerika Bertemu Menlu China di Bali, Antony Blinken: Ini Momen Bermanfaat dan Konstruktif

Pada Jumat, Ukraina telah memohon lebih banyak senjata canggih dari Barat yang menurut Kiev sejauh ini membantunya memperlambat pergerakan pasukan Rusia.

Load More