SuaraJatim.id - Sebelas orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyunatan dana bantuan operasional pendidikan (BOP) di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur ( Jatim ).
Namun hal itu belum membuat puas sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di sana. Mereka mendatangi kantor Kejaksaan Negri Kabupaten Pasuruan, mendesak agar otak kasus tersebut segera ditangkap.
Para anggota LSM ini menanyakan dalang dari kasus pemotongan dana bagi pondok pesantren dan MTQ di seluruh Kabupaten Pasuruan.
Sebelumnya, Kejaksaan Kabupaten Pasuruan telah menahan 11 orang yang dianggap sebagi penyunat dana. Sedangkan otak dari penyunatan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) masih belum ditahan.
"Kasus BOP itu masif yang diperiksa itu banyak dan itu tidak mungkin kalau tidak ada dalangnya. Jika cukup bukti pemalakan itu siapapun harus diseret dipreadilan, meskipun anggota dewan," kata Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Anggaran Rakyat (Makar) Lujeng Sudarto, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (4/8/2022).
Lujeng juga mengatakan bahwa anggota dewan yang diperiksa terkait BOP juga harus disampaikan kepada publik. Jika sudah cukup barang bukti, hasilnya harus diungkapkan kepada publik.
Di sisi lain Kasi Pidsus Kejaksaan Negri Kabupaten Pasuruan, Denny Saputra mengatakan bahwa kasus ini belum selesai. Dirinya juga menegaskan bahwa nanti akan muncul tersangka baru di tengah persidangan.
Hal ini dikarenakan alat bukti yang masuk di persidangan dapat menjadikan petunjuk hakim. Kemudian nanti akan menjadi acuan Kejaksaan untuk menyeret tersangka baru.
"Kali ini memang masih belum ada keterbukaan terkait adanya tersangka baru. Tapi jika sudah terbuka, kami tidak segan-segan untuk mengamankan dalang dari kasus BOP di Kabupaten Pasuruan," kata Denny.
Baca Juga: Tragis! Seorang Remaja Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di By Pass Surabaya-Malang
Denny juga mengatakan bahwa saat ini persidangan untuk kasus BOP sudah berjalan. Jika nanti terdapat saksi nyatakan dimuka persidangan akan menjadi acuan Kejaksaan Kabupaten Pasuruan.
Berita Terkait
-
Tragis! Seorang Remaja Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di By Pass Surabaya-Malang
-
Geger Penemuan Mayat Pria Dalam Truk Kontainer yang Parkir 3 Hari di Pasuruan
-
Sempat Lesu Diterpa Isu 'Pedagang Nakal', Pasar Durian Wisata Cheng Hoo Bangkit Lagi Diborong Atlet Voli Nasional
-
Kebakaran Pabrik Mebel di Pasuruan, Pemadaman Terkendala Sumber Air
-
Suami Kades Purwodadi Pasuruan Ditangkap Kasus Pencurian Motor
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Gubernur Khofifah Silaturahmi Bersama Masyarakat Kalsel Asal Jatim: Kolaborasi Ekonomi Kebangsaan
-
G30S PKI: Strategi Kiai Paiton Lawan Komunis, Perang Spiritual dan Taktik Intelijen Santri
-
Lawan Sampah, BRI Peduli Ubah TP3SR di Bali Jadi Sentra Inovasi Ekonomi Sirkular
-
Mertua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Tutup Usia
-
Harga Beras Melonjak, DPRD Jatim Tekan Bulog dan Disperindag Segera Bertindak