SuaraJatim.id - Pria inisial MK (43) kendapatan mencuri susu kemasan di salah satu minimarket kawasan Kelurahan Gentong, Kota Pasuruan.
MK yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu terpaksa melakukan tindakan pencurian itu lantaran anaknya yang masih berusia 2 tahun membutuhkan asupan gizi.
Kasat Reskrim Polresta Pasuruan, AKP Bima Sakti Pria Laksana mengatakan, MK mencuri produk susu kemasan sebanyak delapan bungkus. Namun, kasus tersebut berakhir damai dan MK dibebaskan dari jerat pidana.
“Pelaku dan pihak manajemen minimarket telah sepakat untuk berdamai. Pelaku merupakan warga Kelurahan Krapyakrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan,” katanya, mengutip dari Beritajatim.com, pada Jumat (5/8/2022).
AKP Bima melanjutkan, aksi MK terekam kamera pengawas atau CCTV minimarket. Setelah itu, pihak manajemen melaporkan peristiwa itu ke Polsek Gadingrejo.
Tak butuh waktu yang lama, pihak kepolisian langsung mengamankan pelaku di rumahnya.
Berdasarkan hasil interogasi, pelaku terpaksa mencuri karena penghasilannya sebagai tukang sapu tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. MK pun terpaksa mencuri susu untuk anaknya yang masih berusia 2 tahun.
“Pelaku melakukan aksi dikarenakan faktor ekonomi yang mendesak dan anaknya masih kecil. Sehingga membutuhkan dari asupan susu kemasan,” ungkapnya.
Kepada polisi, pria yang juga pernah menjadi penjual mie ayam ini mengaku sudah 6 kali melakukan aksi pencurian susu. Setiap antara satu hingga empat minggu sekali, pelaku melakukan aksi pencurian susu di dua minimarket berbeda di wilayah Kecamatan Gadingrejo.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Mebel di Pasuruan, Pemadaman Terkendala Sumber Air
“Pelaku mencuri setiap kali susu buat anaknya sudah habis. Pelaku juga tidak masuk dalam jaringan sindikat, dia melakukan aksinya sendiri hanya diambil sesuai kebutuhan,” imbuhnya.
Dalam perkembangan penyelidikan, pihak manajemen minimarket akhirnya bersedia memaafkan aksi pencurian pelaku. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kasus ini secara damai.
“Niatan pelaku untuk memperkaya diri tidak ada, yang bersangkutan tergolong warga yang kurang mampu. Pihak menajemen bisa menerima dan diselesaikan secara restirativ justice,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sejumlah LSM Desak Kejaksaan Bongkar Otak Penyunatan Bantuan Operasional Pendidikan
-
Tragis! Seorang Remaja Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di By Pass Surabaya-Malang
-
Geger Penemuan Mayat Pria Dalam Truk Kontainer yang Parkir 3 Hari di Pasuruan
-
Sempat Lesu Diterpa Isu 'Pedagang Nakal', Pasar Durian Wisata Cheng Hoo Bangkit Lagi Diborong Atlet Voli Nasional
-
Kebakaran Pabrik Mebel di Pasuruan, Pemadaman Terkendala Sumber Air
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Terkini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI