Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 16:35 WIB
Lagu parikan Joko Tingkir ngombe dawet [Foto: Tangkapan layar Youtube]

SuaraJatim.id - Masyarakat di Jawa Timur, terutama di Lamongan, sedang diributkan dengan lagu koploan yang sedang hits, "Joko Tingkir Ngombe Dawet". Lagu parikan ini kian gaduh setelah dinyanyikan Farel Prayoga, penyanyi cilik asal Banyuwangi.

Sebenarnya, lagu ini sudah populer sejak lama dinyanyikan oleh pengamen-pengamen jalanan, kemudian didendangkan biduan-biduan dangdut Jawa Timuran. Lagu juga ramai setelah trio Cak Shodiq, Denny Caknan dan Cak Percil berkolaborasi menyanyikan lagu ini.

Belakangan, lagu tersebut menuai polemik. Sejumlah tokoh menyindirnya dan menganggap lagu tersebut tidak tepat. Bahkan ada yang memprotesnya. Meskipun begitu, ada juga yang menganggapnya biasa saja.

Berikut ini sejumlah tokoh, mulai kiai sampai MUI menyorot lagu tersebut:

Baca Juga: Fakta-fakta Kehidupan Farel Prayoga yang Sebelumnya Jauh dari Sorotan Publik

1. Ketua Ansor Lamongan sekaligus tokoh masyarakat setempat

Ketua Ansor Lamongan Muhammad Masyhur menilai wajar kalau ada warga yang memprotes lagu tersebut. Meskipun begitu, Ia menilai lagu itu sudah terlanjur viral.

"Lagu itu kan ada masanya, trending. Sebentar lagi juga dilupakan. Tapi juga tidak boleh ngawur (lagunya). Saya sih bagaimana ya, itu kadung viral. Ibarat peluru sudah terlanjur ditembakkan," katanya saat dihubungi SuaraJatim.id, Kamis (18/08/2022).

Oleh sebab itu dia mengimbau sebaiknya bagi pengarangnya tidak usah mematenkan lagu tersebut. Misalnya mendaftarkan ke lembaga Hak Kekayakan Intelektual (HAKI). Begitu juga bagi yang mau menyanyikan, sebaiknya disetop.

2. MUI Jatim menilai lagu tersebut tak patut

Baca Juga: Ini Sosok Pencipta Lirik Joko Tingkir Ngombe Dawet, Bikin Klarifikasi dan Minta Maaf

Lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' dinilai kurang patut. Sebab Joko Tingkir merupakan tokoh yang sepatutnya dihormati.

Hal itu diungkap salah satu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, H Ainul Yaqin. Dijelaskannya, lirik lagu tersebut dinilai kurang pantas. Sebab, Joko Tingkir merupakan salah satu tokoh ulama.

Joko Tingkir memilik nama asli Mas Karebet, putra Ki Kebo Kenongo. Joko Tingkir juga menjadi Raja Pajang bergelar Hadiwijaya.

“Yang jelas Joko Tingkir itu nama aslinya Mas Karebet. Putra Ki Kebo Kenongo, diambil menantu Sultan Trenggono, lalu menjadi raja pajang bergelar Sultan Hadiwijaya,” jelasnya mengutip dari beritajatim.com, Kamis (11/8/2022).

3. Akademisi UIN Sunan Ampel

Hal senada disampaikan akademisi dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Achmad Murtafi Haris, mengatakan sebenarnya respon seperti itu adalah hal wajar.

Menurut dia, seni itu harus hidup, namun tetap dalam koridor. Artinya, pencipta harus mempertimbangkan materi yang akan ia masukkan ke dalam karyanya.

"Seni itu tetap harus digunakan, seni itu harus hidup. Cuma ketika ada materi di dalamnya yang kemudian mengundang kritik atau respon, itu masukan yang harus dipertimbangkan," ujarnya.

"Jadi gak terus karepe dewe-dewe (tidak semaunya sendiri). Wajar ada respon. Itu wajar," kata Murtafi menegaskan.

4. Gus Muwafiq, kiai asal Lamongan

Begitu juga dengan Gus Muwafiq. Ia meluapkan kekesalannya pada pencipta lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet. Pasalnya, menurut Gus Muwafiq ini keterlaluan, karena pencipta lagunya pasti tidak tahu akan sejarah bangsa dan agama di Nusantara ini.

Nama Joko Tingkir bagi Gus Muwafiq merupakan nama yang keramat, para alim ulama dan para wali yang ada di tanah Jawa tidak lepas dari hasil didikan tokoh Jok Tingkir ini.

Dalam bulan bulan ini lagu ‘Joko Tingkir’ top hits dan sedang naik daun di jagat maya, terutama di platform berbagi video Youtube.

5. DPRD Lamongan minta ganti lirik

Pada momen peringatan HUT ke-77 RI, berbagai kegiatan Agustusan digelar oleh warga, mulai dari perlombaan hingga hiburan lagu musik. Salah satu lagu musik yang viral dan kerap digunakan dalam kegiatan saat ini adalah lagu yang berjudul “Joko Tingkir Ngombe Dawet”.

Sontak, lirik lagu yang sedang viral dinyanyikan oleh Denny Caknan, Cak Sodiq dan Cak Percil ini pun menuai banyak kritikan dari sejumlah tokoh, tak terkecuali Anggota Komisi D DPRD Lamongan dari Fraksi Gerindra, Imam Fadlli.

Mantan Ketua Ketua PW IPNU Jatim ini menyesalkan tentang penggunaan lirik “Joko Tingkir ngombe dawet, jo dipikir marai mumet,” tersebut. Pasalnya, kata Imam, Joko Tingkir merupakan ulama dan kiai besar yang akan juga murid Sunan Kalijaga.

“Joko Tingkir menjadi salah satu tokoh yang kita hormati bersama, kebesaran dan kehebatan Raja Pajang ini hendaknya kita jadikan teladan bagi kita,” ujar Imam Fadlli, Selasa (9/8/2022).

Load More