SuaraJatim.id - Sukardi si tua yang sebatang kara. Ia hidup dari belas kasihan tetangga. Anak dan bininya telah mati. Hanya tinggal anak tiri tapi tak pernah menjenguk lagi.
Pria 78 tahun itu tinggal di Dusun Kepuh, RT 01/RW 11, Desa Ploso, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kisahnya memilukan lantaran hidup tanpa sanak dan kadangnya.
Sukardi tinggal di rumah joglonya. Semula Ia tinggal bersama isri dan anaknya. Pada 2009 istrinya meninggal. Sepuluh tahun kemudian, giliran anaknya. Padahal, rumah itu adalah hak waris putranya itu.
Rumah joglo yang ditinggalinya terbuat dari kayu. Tak ada tirai pembatas ruang tamu dan kamar untuk istirahat. Hari-hari Sukardi hanya ditemani dengan radio tuanya.
"Ditinggal almarhum istri 2009 silam, anak laki-laki saya juga menyusul tahun 2018 lalu. Masak sendiri. Bahan seadanya. Supermi rebus. Kadang tetangga ada yang ngasih," katanya, dikutip dari timesindonesia.co.id jejaring media suara.com, Selasa (23/8/2022).
Pria berperawakan tinggi itu melanjutkan cerita. Sepeninggal mendiang istri dan anaknya Ia terpaksa mandiri. Bahkan tidak pernah mendapatkan bantuan rutin dari pemerintah tiap bulannya.
"Yang lain dapat beras tiap bulan, saya belum pernah. Sekali terima uang Rp 600 ribu mengantre di balai desa, tapi sudah hampir setahun lalu. Kata Kepala Dusun, habis Tahun 2022 ini sudah tidak ada lagi," ujarnya menambahkan.
Demi mencukupi kebutuhannya, Sukardi hanya mengandalkan empon-empon yang dia tanam di sekitar pekarangan rumah. Hasilnya pun tak menentu. Bekas kandang ternak miliknya kini penuh dengan kayu bakar.
"Nyari kunyit. Kalau laku buat beli lauk. Sekilonya Rp 800 rupiah. Jangankan beternak, jalan saja susah. Lututnya ngilu. Habis duduk lama, mau bangun sempoyongan," ujarnya.
Baca Juga: Kecelakaan Truk Pengangkut Ribuan Ayam Gegara Hindari Pejalan Kaki Misterius
Tak sampai di situ, sejak penyakit lambung yang dideritanya mengharuskan harus dioperasi. Kekuatan untuk bekerja sudah tak seperti masa muda dulu.
"Kalau mau periksa, numpang mobil tetangga yang mau ke pasar tiap Wage. Entahlah, saya sudah pasrah, untung masih ada tetangga yang peduli. Sebenarnya masih ada cucu, tapi tak pernah ke sini," jelas Sukardi sambil mengelus perut bekas jahitan.
Menurut penuturan tetangga dekat, Hudi Suryanto, rumah yang ditempati Sukardi saat ini merupakan hak waris anak laki-lakinya yang meninggal beberapa tahun silam. Sedangkan anak tirinya sudah lama berumah tangga.
"Sebenarnya kasihan, dia masih punya anak tiri, tapi jarang menjenguk. Kalau ada apa-apa warga sini berusaha membantu. Rumah yang sekarang ditempati juga hak waris anaknya, tapi sudah meninggal," ujarnya.
Begitulah, kisah pilu Sukardi, warga miskin di Pacitan hidup sebatang kara.
Berita Terkait
-
Kecelakaan Truk Pengangkut Ribuan Ayam Gegara Hindari Pejalan Kaki Misterius
-
Hujan Deras Disertai Angin Terjang Sukomoro Magetan, Pohon Bertumbangan Tutupi Jalan
-
Nenek Tinggal Sebatang Kara Ditemukan Membusuk di Atas Kasur Kamarnya
-
Suzuki Smash Vs Honda Beat di Jalan Mayjend Sukowati Magetan, Seorang Korban Tewas
-
Antrean Kendaraan di Magetan Akibat Kelangkaan Solar
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Khofifah Ingatkan ASN Hati-hati Berucap dan Berinteraksi Digital
-
BRI Perkuat Layanan Digital, Volume Transaksi Merchant Sentuh Rp105,5 Triliun Sepanjang 2025
-
Terkuak Motif Alvi Maulana Mutilasi Pacar Jadi 66 Bagian, Sakit Hati Berujung Aksi Sadis
-
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Maknai Hari Literasi Internasional: Saring Sebelum Sharing
-
Intip Perbedaan Kereta Ekonomi, Eksekutif, New Generation, dan Luxury