SuaraJatim.id - Tragis nian nasib nenek Saetun, warga Desa Carat Kecamatan Kauman Ponorogo. Ia ditemukan tewas membusuk di atas kasur rumahnya, Selasa (16/08/2022).
Nenek 78 tahun itu diperkirakan sudah beberapa hari meninggal namun tidak diketahui tetangganya. Sampai akhirnya salah satu keluarganya menemukannya sudah tidak bernyawa di kamarnya.
Selain sudah membusuk, jasad si nenek juga sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Kabar ini dibenarkan Kapolsek Sumoroto Kompol Beny Hartono.
Ia menjelaskan, usai mendapatkan laporan, petugas langsung menuju TKP. Dari hasil pemeriksaan tim Inafis dan tim kesehatan, kondisi korban membusuk di atas tempat tidur dengan posisi miring. Seluruh badan sudah bengkak semua.
"Korban diperkirakan sudah meninggal 4-5 hari yang lalu," kata Kapolsek Somoroto Kompol Beny dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (16/8/2022).
Baca Juga: Timsus Selidiki Kasus Dugaan Percaloan Seleksi PPPK Pemkab Ponorogo
Dari keterangan saksi, yakni anak kandung korban yang bernama Sutini (63), mengungkapkan bahwa Selasa malam itu dirinya hendak menjenguk korban. Sebab, sudah tiga hari terakhir dirinya belum menjenguknya.
"Pertama kali ditemukan oleh keluarga korban, yang hendak menjenguknya. Sebab sudah tiga hari tidak menyambangi rumah korban," katanya.
Nah, pada saat membuka pintu rumah, saksi mencium bau yang tidak sedap dan sangat menyengat. Karena tidak tahan, anak korba tersebut tidak jadi masuk dan meminta bantuan kepada para tetangga.
Saksi lainnya yakni Suwito yang merupakan tetangganya memberanikan masuk ke rumah. Dia mencoba mencari sumber bau. Alangkah terkejutnya, ketika Suwito membuka kamar memdapati korban sudah dalam keadaan melepuh.
"Korban tinggal sendiri di rumah. Tetapi anaknya seminggu sekali menjenguknya," katanya.
Baca Juga: 2 Perampok Nenek di Tebing Tinggi yang Tewas dalam Kamar Ditangkap
Dari informasi keluarga, korban mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan sakit lambung. Diperkirakan korban meninggal di atas tempat tidur, sejak 3-4 hari yang lalu.
Berita Terkait
-
Belajar dari Kasus di Ponorogo, Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan Sejak Dini
-
Reog Ponorogo Masuk Daftar UNESCO, Lindungi Budaya Indonesia dari Klaim Asing!
-
Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-sebut Leluhur Gus Miftah
-
Bangga! Kebaya Diakui UNESCO Jadi Warisan Dunia dari Indonesia
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak