SuaraJatim.id - Muhammad Kahfi, balita usia 3 tahun penderita penyakit hidrosefalus di Kabupaten Ngawi Jawa Timur ( Jatim ) ini butuh uluran tangan dermawan.
Orangtua balita Kahfi bukan orang berpunya. Ayahnya Singgih Suryanto (38) hanya buruh toko bangunan di daerahnya, sementara ibunya Eka Sulistiawati (32) hanya ibu rumah tangga biasa.
Keduanya tinggal di rumah kecil berdinding triplek di RT/RW 01 Dusun Pojok Desa/Kelurahan Beran Kabupaten Ngawi. Keduanya tak kuasa menahan sedih mengetahui bayinya sejak kecil menderita penyakit langka itu.
Kondisi Kahfi sendiri saat ini memprihatinkan. Ukuran kepalanya semakin membesar, tubuh mengecil dan mata bayi laki-laki itu sudah tidak berfungsi alias buta.
"Anak saya divonis Hidrosefalus sudah sejak berada dalam kandungan usia 8 bulan, kecurigaan dokter berawal dari berat badan istri saya yang terus bertambah," kata Singgih, dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Selasa (30/8/2022).
Singgih juga mengatakan, biaya sejak mengandung hingga melahirkan dirinya menggunakan BPJS mandiri, karena biaya berobat sangat mahal, maka atas saran dokter, dirinya beralih ke Kartu Indonesia Sehat (KIS).
"Awalnya kami gunakan BPJS Mandiri masih ada biaya tambahan, saat itu di RS At-tin Husada. Kemudian kami pindah ke RSU Soeroto, dan atas saran dokter agar beralih ke jaminan kesehatan KIS," ungkapnya.
Singgih yang hanya bergaji pas-pasan hanya cukup untuk membelikan kelengkapan anaknya, seperti Pampers, kelengkapan bayi dan susu formula, sedangkan untuk biaya sehari-hari dirinya dibantu saudaranya.
"Kontrol anak saya sebulan 1 kali, gaji kami hanya cukup untuk keperluan anak, kadang juga kurang. Untuk biaya hidup sehari-hari kadang dibantu saudara," ucapnya.
Baca Juga: Ini Daftar Jalan Tol yang Bakal Menerapkan Sistem Nirsentuh Mulai Januari Mendatang
Kepada suaraindonesia.co.id dirinya juga mengaku belum mendapatkan program bantuan apapun dari pemerintah, seperti PKH, BPNT ataupun bentuk bantuan lainnya.
"Kami belum mendapatkan bantuan apapun program dari pemerintah, saya juga sudah berusaha mendaftar di beberapa program bantuan. Pernah mengajukan ke Baznas tetapi belum juga tak kunjung cair," katanya.
Berita Terkait
-
Ini Daftar Jalan Tol yang Bakal Menerapkan Sistem Nirsentuh Mulai Januari Mendatang
-
Terungkap! Jenazah Pria Misterius di Jalan Hutan Ngawi Pensiunan Guru Asal Lamongan
-
Pansiunan Guru Asal Lamongan Ditemukan Tewas di Hutan Ngawi
-
Geger Mayat Pria Berbaju Batik di Hutan Ngawi
-
Pikap Tujuan Ponpes Gontor Tabrak Suami-Istri di Jalan Soekarno Ngawi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!
-
BP BUMN dan Danantara Lepas 1.000 Relawan Kemanusiaan dari Medan