Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 06 September 2022 | 10:00 WIB
Mangrove rusak akibat normalisasi Sungai Wonorejo [SuaraJatim: Yuliharto Simon]

Kalau pun dengan alasan untuk menaru timbunan, harusnya tidak membabat habis tanaman. Selain menjaga agar tanah tidak longsor, tanaman itu juga menjadi makanan hewan liar di sana, seperti monyet.

"Harusnya dibuat jarak lah untuk menaru galian. Jangan seperti itu," katanya menyarankan.

Karena itu, ia akhirnya mendatangi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Mendengar laporan tersebut, Armuji langsung mendatangi lokasi tersebut. Menggunakan perahu kecil, ia menyusuri sungai tersebut. Hingga akhirnya di satu titik Armuji kaget.

Sebab, daerah tersebut sudah tidak ada Mangrove. Berkali-kali pun ia menanyakan kondisi tersebut kepada petugas yang bertanggungjawab terhadap proyek pengerjaan pengerukan dasar sungai itu.

Baca Juga: MG Konfirmasi Hadir di GIIAS The Series Surabaya 2022, Siapkan HS i-SMART

"Saya sangat menyayangkan kondisi ini," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, kondisi itu terjadi karena kurangnya koordinasi. Armuji juga mengatakan pengerjaan pengerukan itu sangat ngawur (Sembarangan).

"Harusnya kan dicarikan tempat. misalnya, jaraknya 100 meter. Tidak menghabisi seperti itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya mengatakan normalisasi saluran air dengan melakukan pengerukan lumpur sungai tersebut dilakukan untuk mengembalikan lebar sungai seperti keadaan awal.

"Pengerukan memang untuk saluran sungai. Artinya, mengembalikan lebar sungai seperti semula. Dulu lebarnya 30 meter, di lapangan sekarang tinggal 20 meter dan yang 10 meter itu ditanami mangrove. Pengerjaan itu sudah dilakukan sejak Mei 2022," katanya.

Baca Juga: Usai Insiden Pengusiran Cucu Mensos Tri Rismaharini, Playtopia Umumkan Klarifikasi, Netizen: Kok Klarifikasi?

Kontributor: Yuliharto Simon

Load More