Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 08 September 2022 | 18:25 WIB
Aksi mahasiswa jual gedung DPRD Sumenep Madura [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Aksi mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBMK) bersubsidi terus belanjut. Kali di Sumenep Madura Jawa Timur (Jatim), Kamis (08/09/2022).

Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung DPRD setempat. Namun aksi mereka kuran mendapat respons positif dari anggota dewan. Hal itu membuat para mahasiswa geram dan kecewa.

Para mahasiswa yang tergabung dalam PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) itu akhirnya menyegel gedung DPRD. Penyegelan itu ditandai dengan membentangkan spanduk putih panjang, melintang di pintu masuk kantor dewan.

Spanduk itu bertuliskan ‘Kantor DPRD Dijual’. Penyegelan itu merupakan bentuk kekecewaan para mahasiswa kepada anggota DPRD yang dinilai tidak serius memperjuangkan aspirasi rakyat.

Baca Juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Anies Bakal Naikkan Tarif Angkot Jadi Rp6 Ribu

Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, mahasiswa meminta agar para wakil rakyat bersedia menandatangani deklarasi bersama menolak kenaikan harga BBM.

Sejumlah pimpinan dan anggota DPRD Sumenep sebenarnya telah menyempatkan diri keluar dan menemui para pengunjuk rasa. Namun para pengunjuk rasa tidak mau apabila hanya sebagian yang hadir.

"Kami tidak mau bertemu dengan perwakilan anggota DPRD. Kami mau semua anggota dan pimpinan dewan keluar, supaya tahu komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, menolak kenaikan harga BBM," kata orator aksi Abdul Mahmud.

Namun setelah ditunggu beberapa lama, tidak ada lagi anggota dewan yang keluar menemui mahasiswa. Para mahasiswa pun akhirnya menyegel kantor DPRD.

"Kantor DPRD ini sudah dijual karena wakil rakyat tidak becus memperjuangkan aspirasi masyarakat. Nanti uang hasil penjualan kantor DPRD ini akan dibagikan pada rakyat miskin yang menjerit karena kenaikan harga BBM," tandasnya.

Baca Juga: Surat Terbukanya Soal BBM Dicuekin Jokowi, Ahmad Syaikhu PKS: Kenaikan Harga BBM Makin Buat Sulit Masyarakat!

Usai menyegel kantor DPRD, mahasiswa pun bergerak ke Pemkab Sumenep untuk menyuarakan hal yang sama.

Sebelumnya, aksi demo mahasiswa PMII ini terus dilakukan sejak sehari pasca pengumuman kenaikan harga BBM pada Sabtu, (03/09/2022). 

Dua hari setelah pengumuman, gelombang unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM itu terjadi hampir menyeluruh di seluruh Jatim. Mulai dari Surabaya, Jombang, Malang, Jember, Mojokerto, Ngawi dan Lamongan.

Demo terus belanjut hingga hari ke lima setelah pengumuman kenaikan BBM hari ini. Aksi demonstrasi tetap digelar elemen mahasiswa di Surabaya dan Sumenep.

Load More