Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 16 September 2022 | 09:00 WIB
Suporter Persebaya merusak pagar pembatas usai timnya kalah dari Rans Nusantara FC seusai pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

SuaraJatim.id - Bonek mengamuk. Keyword ini banyak diketik di mesin pencari google sejak semalam. Di Twitter, Persebaya juga masuk trending topic gegara ulah supporternya mengamuk di Sidoarjo.

Peristiwa kekalahan persebaya yang disusul amuk supporternya ini menjadi sorotan peristiwa kemarin, Kamis (15/09/2022). Selain itu, sebenarnya masih ada sejumlah peristiwa lain yang juga ramai diperbincangkan.

1. Bonek mengamuk

Amuk Bonek bukan hanya di dalam Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Di luar stadion Bonek juga masih berulah. Bahkan kerusuhan terjadi hingga malam hari di Surabaya.

Baca Juga: Persebaya Tumbang di Kandang, Aji Santoso Paham Kenapa Bonek Marah: Saya Siap Bertanggung Jawab

Usai mengamuk di Gelora Delta Sidoarjo (GDS) dan Mess pemain Persebaya di Jalan Doho Surabaya, giliran Kantor Persebaya di Sutos yang diserbu Bonek Mania. Kerusuhan ini sampai membuat polisi menembakkan gas air mata untuk menenangkan mereka.

Penyerbuan ini merupakan bentuk protes mereka sebab timnya Bajol Ijo mengalami tiga kali kekalahan berturut-turut, Dan yang terakhir kalah dari Rans Nusantara FC di GDS, Kamis (15/9/2022).

Para supporter ini meminta perombakan pada manajemen, bahkan mereka sempat menyanyikan lagu Yahya (Alkatiri), manajer Persebaya untuk "out".

"Aku punya anjing kecil, ku beri nama Yahya, dia sedang berlari-lari, sambil berlari-lari. Yahya janc*k, Yahya janc*k, Yahya mbokne janc*k," teriak mereka.

2. Kematian legenda ludruk Cak Sapari

Baca Juga: The Best 5 Oto: Daihatsu-Hyundai di GIIAS 2022 Surabaya, Mobil Listrik Bupati Sumenep, Kendaraan Elektrifikasi Korlantas

Para penggemar ludruk di Jawa Timur ( Jatim ) pasti mengenal sosok Sapari Suhendra, panggilan akrabnya Cak Sapari. Ia tergabung dalam grup guyonan Jula Juli Kartolo Cs.

Bersama Kartolo, nama Cak Sapari begitu populer. Selain nama-nama lain; Basman, Blonthang, Sokran, lalu Ning Tini (istri Kartolo). Sepeninggal Sapari, kini praktis punggawa grup Jula Juli dan ludrukan ini tersisa dua orang: Kartolo dan Istrinya.

Basman, Blonthang, Sokran, dan Sapari sudah lebih dulu meninggal dunia. Orang-orang ini bisa dibilang legendar ludruk Surabaya. Dari sekian nama itu, Cak Sapari tentu memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya.

Cak Sapari menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (15/09/2022). Bersama grupnya, Ia telah menghibur masyarakat sejak tahun 1960an. Berikut ini profil dan perjalanan hidup Cak Sapari dikutip dari berbagai sumber.

3. Istri di Lamongan banyak yang gugat cerai suami gegara kecanduan judi online

Judi online ternyata membawa dampak buruk pada rumah tangga. Ini dibuktikan dengan banyaknya kasus perceraian di Lamongan yang dipicu persoalan ini.

Selama September 2022 ini misalnya. Di Lamongan sudah ada 114 kasus gugatan cerai dari istri yang dilayangkan ke Pengadilan Agama (PA) setempat. Sebagian besar alasannya karena si suami kecanduan judi online.

Hal ini disampaikan Panitera Muda Hukum PA Lamongan Mazir. Ia mengatakan perkara perceraian yang masuk di PA Lamongan berjumlah 317. Rinciannya, 169 perkara sisa Agustus dan 148 yang masuk bulan September ini.

"Masih ada 169 perkara bulan lalu, yakni 53 cerai talak dan 116 cerai gugat. Sedangkan untuk September ini ada 148 perkara yang terdiri dari 34 cerai talak dan 114 cerai gugat. Jadi totalnya ada 317 perkara," ujar Mazir dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (15/9/2022).

4. Eko Kuntadhi ke Lirboyo minta maaf pada Ning Imaz

Pegiat media sosial (medsos) Eko Kuntadhi benar-benar datang ke Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri untuk meminta maaf ke Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra alias Ning Imaz.

Eko menepati janji meminta maaf gegara cuitannya di Twitter kemarin. Eko dinilai menghina Ning Imaz dalam cuitannya itu dengan menyematkan kata-kata kasar. Hal itu kemudian dipersoalkan warganet, terutama para Nahdliyin.

Ke Pondok Lirboyo, Eko Kuntadhi tidak sendiri. Dia ditemani oleh Mohamad Guntur Romli, aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Eko dan Guntur tiba di Pondok Lirboyo Kediri pada pukul 17.00 WIB. Mereka ditemui oleh Pengasuh Pondok Lirboyo Kediri KH Oing Abdul Muid Shohib.

5. Tiga pembacok pelajar SMK Mojokerto ditangkap

Tiga orang pelaku pembacokan pelajar SMK Raden Patah Mojosari, diamankan petugas Satreskrim Polres Mojokerto. Usut punya usut, motif penganiayaan itu dilakukan lantaran salah satu pelaku dendam dengan korban.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam mengungkapkan, tiga orang yang diamankan ini berinisial S (20), F (18) serta R (22). Ketiganya merupakan warga Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

"Ketiga pelaku diamankan di rumahnya sekira pukul 17.50 WIB Rabu (14/9) kemarin," kata AKP Gondam dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (15/9/2022).

Berdasarkan keterangan pelaku, kata Gondam, motif pembacokan Muhammad Bagus Aditya (17), itu dilatarbelakangi persoalan dendam. Dimana F yang merupakan teman satu kelas korban, merasa sakit hati dengan pelajar kelas XII SMK Raden Patah, Mojosari tersebut.

Load More