SuaraJatim.id - PT Pertamina (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam transisi energi dan pemanfaatan potensi sumber daya alam nasional.
Bahkan, Pertamina kini menjalin kerja sama dengan dua negara Asia, yakni Filipina dan Cina, guna memperluas pengembangan EBT.
Hal tersebut disampaikan oleh Analis Government Relation Corporate Communication & Stakeholder Management Pertamina, Arif Mulizar, dalam Konferensi Pers Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar LKBN Antara di Surabaya, Selasa (30/7/2025).
“Posisi Pertamina adalah mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait pengembangan energi baru terbarukan. Mayoritas proyek EBT saat ini dikelola oleh BUMN, khususnya di sektor kelistrikan. Pertamina hadir sebagai pendukung dalam ekosistem tersebut,” jelas Arif.
Komersialisasi Karbon sebagai Peluang Energi Baru
Salah satu inisiatif yang tengah dikembangkan Pertamina adalah pemanfaatan karbon. Arif menjelaskan bahwa meski karbon selama ini dianggap tidak bernilai, kini justru bisa dikomersialkan.
Karbon hasil pembakaran dapat dijual kembali kepada sektor industri, terutama penerbangan, sebagai bentuk offset emisi karbon.
“Karbon yang dulu dipandang sebelah mata, kini bisa menjadi komoditas. Satu ton karbon bahkan bisa dijual dengan harga sekitar Rp65 ribu. Harapannya, ke depan bisa terbentuk ekosistem karbon yang sehat dan mungkin diwajibkan di sektor tertentu,” ungkapnya.
Namun, Arif menegaskan bahwa komersialisasi karbon ini masih terbatas pada sektor industri, belum untuk masyarakat umum. Upaya ini tetap menjadi bagian dari strategi besar dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional berbasis EBT.
Baca Juga: Nekat Jalankan Bisnis Pengoplosan Elpiji, Pekerja di Malang Alami Luka Bakar
Dua Proyek EBT Pertamina: Geothermal dan Karbon
Lebih lanjut, Arif mengungkapkan bahwa saat ini Pertamina tengah menjalankan dua proyek utama dalam pengembangan energi baru terbarukan, yaitu pengembangan panas bumi (geothermal) dan pengelolaan karbon.
“Geothermal berasal dari sumber panas bumi seperti yang ada di kawasan Gunung Merapi. Memang wilayah tersebut rentan terhadap gempa vulkanik. Namun, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) menghasilkan karbon yang bisa dikelola kembali,” terangnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa masih ada kekhawatiran dari masyarakat terkait dampak lingkungan dari pengeboran untuk PLTP. Namun, Pertamina berkomitmen untuk menjalankan sosialisasi yang masif agar masyarakat memahami manfaat proyek tersebut, terutama dalam mendongkrak perekonomian lokal.
“Beberapa wilayah yang dibangun PLTP justru mengalami kemajuan ekonomi yang signifikan. Kami akan terus berupaya melakukan sosialisasi yang tepat agar pemahaman masyarakat semakin meningkat,” tutup Arif. (Dimas Angga Perkasa)
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
BRI Optimalkan Integrasi Data Dukcapil
-
Mahasiswa UMM Racik Alat Penyembuh Luka Diabetes, Begini Cara Kerjanya...
-
Kecelakaan Bus di Probolinggo, Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Cita & Instruksikan Evaluasi Armada
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut Rombongan RS Jember: Saksi Mata Ungkap Kondisi di Lokasi
-
8 Karyawan RS Jember Tewas dalam Kecelakaan Maut di Bromo