
SuaraJatim.id - Polresta Malang Kota mengungkap bisnis pengoplosan elpiji yang dijalankan di daerah Kalpataru, Kecamatan Lowokwaru.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudhanto mengatakan, kasus tersebut terbongkar dari kecelakaan kerja (laka kerja) yang dialami salah satu karyawan.
Karyawan ruko mengalami kebakaran saat melakukan pemindahan isi Elpiji dari tabung 3 kg ke tabung 5,5 kg dan 12 kg. "Karyawan yang luka bakar tengah menjalani perawatan, luka bakarnya 50 persen. Jadi awal pengungkapan dari kecelakaan kerja itu," ujarnya dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Selasa (7/11/2023).
Dia menjelaskan, dari Lala kerja itu kemudian Polresta Malang Kota melakukan pendalaman. Pada Senin (6/11/2023), pelali ini ditangkap di ruko yang ada di Jalan Kalpataru, Kecamatan Lowokwaru.
"Kami mendatangi TKP untuk mengecek adanya kegiatan pengisian gas elpiji dan kita dapati disitu adanya praktek pengoplosan atau pemindahan dari Elpiji tabung subsidi 3 kg ke tabung non subsidi 5,5 kg dan 12 kg," kata Danang.
Polisi mengamankan tersangka berinisial HS. Pelaku ini memiliki peran sebagai otak dari pengoplosan elpiji.
Saat menjalankan aksinya, HS dibantu sejumlah karyawan. Danang mengungkapkan, karyawan ini akan menjadi saksi dalam kasus tersebut.
"Kita amankan dan meminta keterangan dari sopir dan juga pegawai yang bertugas mengambil tabung untuk dibawa ke ruko dan dioplos," katanya.
Mengenai stok tabung yang dioplos, Danang menyebut, tersangka ini mengambil dari beberapa toko di wilayah Malang Raya.
"Setiap yang dihasilkan pengambilan dari tabung tersebut dari beberapa tempat di area Malang Raya yang saat ini masih dalam pengembangan untuk dimana saja mereka mengambil," jelasnya.
Pelaku memeroleh keuntungan Rp700 ribu sampai Rp1 juta dalam satu hari. Polisi saat ini masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
Polisi telah mengamankan barang bukti berupa, 180 tabung gas elpiji 3 kg, 33 tabung gas elpiji 5,5 kg dan 42 tabung gas elpiji 12 kg.
"Kita juga amankan 73 buah turup elpiji 3 kg berwarna oranye, 82 buah tutup elpiji 3 kh berwarna merah, 28 buah tutup segel warna kuning, 1 buah timbangan digital dan 1 set alat yang digunakan untuk mengoplos," tuturnya.
Berdasarkan pengakuan pelaku belajar mengoplos dari temannya di Jakarta. Tersangka juga tidak pernah bekerja di Pertamina. "Gak pernah kerja di Pertamina. Belajarnya dari temen Jakarta," ungkapnya.
Pelaku sudah menjalankan aksinya tersebut dalam setahun belakangan. Keuntungan yang didapatkan sebagian besar untuk penambahan tabung agar bisnis haramnya semakin besar dan meluas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Lantik Anggota KPID Jatim, Khofifah Ajak Wujudkan Ruang Digital yang Sehat
-
Dahsyatnya Shalawat Jibril: 4 Keutamaannya yang Menggetarkan Hati
-
Tabur Bunga di Selat Bali, Harapan Keluarga Bertarung dengan Kenyataan
-
Belum Kebagian BSU? Cuan Akhir Pekan Tetap Bisa dari Saldo DANA Kaget! Cek 3 Link Ini Sekarang!
-
5 Ciri Pemilik Ajian Pancasona dan Rawarontek, Kebal dan Tembus Dunia Ghaib