Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 19 September 2022 | 16:23 WIB
Gempa bumi mengguncang Taiwan susul menyusul [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Gempa bumi Taiwan menyebabkan bangunan porak-poranda. Gempa berkekuatan hingga 6,8 susul menyusul mencapai 70 kali sejak Sabtu, (17/09/2022).

Otoritas Taiwan memperingatkan gempa dahsyat masih bakal terjadi hingga beberapa hari ke depan. Gempa susul menyusul dengan kekuatan bervariasi hingga beberapa hari ke depan.

Sedikitnya satu orang meninggal dan 146 lainnya terluka setelah gempa mengguncang tenggara daerah Taitung pada Minggu malam, sehingga menimbulkan gelombang kejut di seluruh wilayah yang memilik pemerintahan sendiri itu.

Sekitar 500 orang masih terlantar di daerah pegunungan Taiwan timur akibat tanah longsor yang menghalangi jalan, demikian laporan harian Taiwan News.

Baca Juga: Presiden Biden Jamin AS Bela Taiwan jika China Menyerang

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa yang melanda kota Chishang pada pukul 2.44 sore waktu setempat pada Minggu berkedalaman 7 km.

Sebelumnya pada Sabtu, gempa dengan magnitudo 6,4 mengguncang kota Guanshan.

Pada Senin pagi sekitar pukul 10:07 waktu setempat, gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang Taiwan, menurut Central Weather Bureau (CWB), yang meminta warga agar tetap waspada.

Menurutnya, pusat gempa susulan berada di kota Zhuoxi, Hualien, dengan kedalaman 13,4 km.

Infrastruktur jalan dan lalu lintas di Hualien rusak, sementara jembatan di Sungai Shiuguluan ambruk dan Jembatan Yuli rusak.

Baca Juga: Tujuh Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah, di Indonesia Pernah Terjadi

CWB mengatakan bahwa tiga hari ke depan kemungkinan terjadi gempa dengan magnitudo di atas 5.

Sementara itu, otoritas China menyampaikan "keprihatinan yang mendalam" atas bencana gempa dahsyat yang mengguncang Taiwan yang berpenduduk 24 juta jiwa.

Juru bicara Kantor Urusan Dewan Taiwan Zhu Fenglian pada Minggu mengatakan di Beijing; "Saya berharap agar masyarakat di daerah-daerah terdampak akan kembali produktif dan menjalani kehidupan sesegera mungkin." ANTARA

Load More