Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 21 September 2022 | 16:46 WIB
Ayah dari Raffi Dimas Baddar, mahasiswa Pasuruan yang hilang di Bukit Krapyak [Foto: Suarajatimpost]

SuaraJatim.id - Sampai sekarang Siswanto (42), masih tidak percaya anaknya Rafi Dimas Baddar hilang di Bukit Krapyak Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.

Faktanya, sampai sekarang Raffi masih belum ditemukan. Padahal hampir satu pekan ratusan orang diterjunkan melakukan pencarian Dimas di sana.

Siswanto menceritakan, saat itu dua teman anaknya datang ke rumah memberikan kabar kalau Dimas hilang di Bukit Krapyak saat kemping di sana.

"Waktu itu hari Senin pagi (12/9/2022), ada dua temannya Dimas datang ke rumah dan memberi kabar kalau Dimas kehilangan kontak," katanya di Posko Pencarian Orang Hilang di kawasan Pacet Mojokerto, dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Dikabari 2 Teman Korban, Siswanto Syok Anaknya Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto

Siswanto juga mengatakan, ia tidak mempunyai firasat apa pun. Dimas berpamitan kepada ibunya ingin kemping bersama teman sekampusnya.

"Hari jumatnya ia berpamitan kepada ibunya, mau kemping bersama teman kuliahnya," tutur Siswanto.

Warga Desa Pekoren Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan yang sehari menjadi supir ekspedisi ini masih bertahan di posko pencarian. Ia bersama istrinya (Nurhayati) serta keluarga besarnya tetap bertahan.

"Disini ada istri, neneknya Dimas, sepupu dan keluarga yang lain masih bertahan di sini," ucap Siswanto.

Dimata Siswanto, Dimas adalah anak yang pendiam. Selain itu ia terbilang mandiri, sejak SMA sudah belajar mencari uang sendiri.

Baca Juga: Sepekan Lebih Tak Ketemu, Pencarian Mahasiswa Pasuruan Hilang Misterius di Bukit Krapyak Dihentikan

"Dia sering membantu teman-temannya. Kalau punya uang di tabung dan dibuat bayar Sekolah," terang Siswanto.

Jiwa tidak ingin menyusahkan orang lain berlanjut hingga ia mengenyam duduk di bangku kuliah. Dipagi hari, Dimas bekerja sedangkan sore hari hingga malam ia menuntut ilmu fakultas teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya. Saat ini Dimas sudah menginjak semester 3.

"Dimas itu pendiam, mandiri dan tidak mau menyusahkan orang lain, dia kuliah sambil kerja," kenang Siswanto.

Dimas merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Di surabaya ia tinggal bersama nenek, ibu, bapak dan sepupunya.

Siswanto berharap Dimas ditemukan dengan selamat. Selain itu ia menyampaikan kepada Dimas dimanapun berada untuk bisa pulang.

"Kepada Dimas dimanapun berada, pulanglah, kami menunggumu, pulanglah, kami sekeluarga menunggumu," ujar Siswanto dengan mata berkaca-kaca.

Load More