SuaraJatim.id - Bangunan baru dan pemugaran dilakukan di Candi Sadon, di Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ( Jatim ).
Bila sebelumnya pada struktur bangunan tidak ada pavingnya, kini sudah ada pavingisasi di halaman dan jalan masuk candi. Ini ternyata dilakukan untuk memudahkan para pengunjung candi.
Dahulu, belum terdapat deretan paving di titik manapun, kini terdapat paving di antara tumpukan Candi Sadon. Menurut Sang Juru Pelihara atau Juru Rawat yakni Sarnu, pavingisasi merupakan upaya untuk memfasilitasi waega yang melakukan ritual.
"Karena di musim penghujan kan kadang becek. Padahal, ya di titik itu yang digunakan untuk ritual. Supaya lebih nyaman saja," katanya dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Sabtu (24/9/2022)
Pihaknya sudah membicarakan tersebut pada pemdes. Pun, tujuannya baik yakni untuk memudahkan masyarakat yang beribadah agar tidak becek saat musim penghujan datang. Selain itu, pavingisasi juga sudah diketahui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
"Sudah sejak setahun lalu, dan sudah diberi izin dinas terkait," katanya.
Sarnu menyebut kalau pavingisasi hanya dilakukan di salah satu titik itu saja. Selain itu, pihaknya tidak memberikan izin. Karena tentu akan mengurangi nilai keaslian dari bebatuan yang digunakan untuk membangun candi.
Untuk itulah, yang dipaving hanya satu blok saja. Itupun, tidak menutup bagian – bagian yang sekiranya mengandung informasi sejarah.
"Utamanya huruf kuno yang ada di bagian candi tidak tertutup paving," katanya menambahkan.
Dia menyebut kalau sebenarnya Candi Sadon cukup terawatt. Sayangnya memang belum bisa dikembangkan ke arah pariwisata.
Baca Juga: Untuk Menyiasati Kedelai Mahal, Pedagang Menaikkan Harga Tahu
Tanahnya sempit, di samping kanan kiri candi pun adalah tanah milik perorangan. Sehingga, untuk arah ke pariwisata pun juga harus yang memiliki minta khusus saja.
"Siapa tahu dengan agak diperbaiki kan bisa mengundang wisatawan yang ingin belajar," katanya.
Berita Terkait
-
Untuk Menyiasati Kedelai Mahal, Pedagang Menaikkan Harga Tahu
-
10 Peziarah Wali Songo Asal Bojonegoro Dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit Setelah Mobil Rombongan Terguling
-
Tabrak Pelajar SMP Sampai Tewas Malah Kabur, Sopir Jazz Pelaku Tabrak Lari Magetan Dikerangkeng
-
Pemuda Magetan Tewas Setelah Menabrak Kijang Parkir di Bahu Jalan
-
Mayat Pria Memakai Gamis dan Celana Hitam Ditemukan Tertelungkup di Sungai Magetan
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi