Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 29 September 2022 | 17:38 WIB
Ilustrasi penculikan anak - fakta penculikan 10 anak ditangkap (SHutterstock)

SuaraJatim.id - Sejak kemarin masyarakat Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ) digegerkan dengan isu penculikan anak. Isu ini disebar lewat pesan WA, Rabu (28/09/2022) malam.

Dalam pesan itu disebutkan kalau terjadi kasus penculikan anak di Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo. Dalam narasi pesan berantai itu, disebutkan ada anak habis beli jajan, tiba-tiba dimasukkan ke mobil.

Selanjutnya, tangan anak yang diculik tersebut diikat dan kepalanya ditutup dengan karung semen sebab si anak memberontak. Selanjutnya anak itu diturunkan di area persawahan Desa Tegalombo Kecamatan Kauman.

Oleh warga setempat, anak itu akhirnya diantarkan pulang ke rumahnya yang ada di Desa Kapuran. Pesan berantai ini kemudian menyebar luas di tengah-tengah masyarakat setempat.

Baca Juga: Viral Pengantin Pria di Ponorogo Diarak Naik Kuda Menuju ke Rumah Pengantin Wanita, Netizen: Kaya Pendekar

Polisi Ponorogo sampai turun tangan menyelidiki kasus itu. Kapolsek Badegan IPTU Agus Wibowo melakukan konfirmasi langsung terhadap keluarga anak yang mengaku diculik tersebut.

Dari hasil konfirmasi langsung yang bersangkutan dan keluarganya, Kapolsek Badegan memastikan bahwa pesan berantai tentang penculikan anak itu adalah hoax.

"Tidak ada penculikan anak, berita di status atau whatsapp grup dipastikan hoax," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (29/9/2022).

Agus menceritakan bahwa narasi penculikan yang diceritakan oleh korban berinisial Y (10), adalah karangan dari si anak sendiri.

Dia nekat menceritakan diculik, karena merasa kecewa dengan bapaknya yang berinisial S (40). Kebetulan, mereka di rumah hanya berdua, sang ibu sedang bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Hangus Terbakar, Rumah Berdinding Bambu di Ponorogo Rata dengan Tanah

"Sang anak kecewa kepada bapaknya, sehingga anaknya menceritakan bahwa dia habis diculik," katanya.

Kekecewaan sang anak itu berawal saat sang anak meminta dibelikan ikan cana oleh bapaknya. Namun, tak kunjung dibelikan oleh bapaknya. Nah, pada hari Rabu (28/9) kemarin sang anak kembali kecewa, karena tidak diajak bapaknya untuk datang ke pesta hajatan manten.

"Jadi kemarin saat bangun tidur, sang anak mendapati bapaknya sudah tidak ada di rumah. Saat tanya kepada neneknya, ternyata bapaknya sudah pergi ke hajatan manten," katanya.

Merasa marah dan kecewa, sang anak nekat membeli sendiri ikan cana di Desa Tegalombo Kecamatan Kauman jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumahnya.

Karena berjalan kaki, belum sampai tempat penjualan ikan cana, sang anak kelelahan dan sempat tidur di gubuk di persawahan. Setelah bangun, anak itu ditanya oleh ibu-ibu yang mencari rumput.

"Saat ditanya oleh ibu-ibu itu, anak ini mulai mengarang cerita bahwa habis diculik dan tangannya sempat diikat. Kemudian oleh warga setempat, anak itu kemudian diantarkan pulang ke rumahnya," katanya menambahkan.

Load More