Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 01 Oktober 2022 | 07:17 WIB
Pembantaian warga sipil di Papua Barat [Foto: ANTARA]

Beruntung, pada akhirnya kasus penipuan ini terkuak. Pelaku ini beraksi dengan menyasar sejumlah pejabat, mulai jajaran Kabag, Kasi, dan Kapolsek.

Perwira-perwira tersebut tiba-tiba saja dihubungi oleh nomor 081322081114 yang mengaku sebagai Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim dan Dirreskrimsus Polda Jatim.

3. Hoaks penculikan anak di Ponorogo

Isu penculikan bocah di Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ) sudah dipastikan hoaks. Ini setelah kepolisian setempat menyelidiki kasus itu.

Baca Juga: Aktivis Papua Minta Lukas Enembe Berjiwa Besar Hadapi Proses Hukum Kasus Korupsi

Belakangan bahkan terungkap pengakuan mengejutkan dari bocah 10 tahun berinisial Y yang mengaku diculit tersebut. Ternyata, si bocah sengaja membuat isu hoaks itu lantaran kecewa tidak diajak ayahnya ke acara mantenan alias kondangan.

Padahal, Ia ingin dibelikan ikan Channa. Lantaran hal itu, Y yang diketahui sebagai warga Desa Kapuran Kecamatan Badegan Ponorogo nekat membuat isu bahwa dirinya diculik.

Pengakuan itu diutarakan oleh Y ketika dikonfirmasi oleh Kapolsek Badegan IPTU Agus Wibowo. Polisi mendapat keterangan dari Y setelah bicara dari hati ke hari.

4. Video pembantaian warga sipil Papua Barat

Baru-baru ini beredar video pembantaian warga sipil, para pekerja Jalan Trans-Bintuni-Mybrat di Papua Barat. Pembantaian ini dilakukan orang tak dikenal, Kamis (29/09/2022).

Baca Juga: Mirip Raja Ampat! Wisata Alam Puncak Kompe Kampar Perlu Perhatian dari Pemerintah

Kepolisian Daerah Provinsi Papua Barat masih mendalami video viral tersebut. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi, Jumat (30/09/2022).

Load More