SuaraJatim.id - Tragedi di Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan Aremania usai laga derby Jatim Arema FC vs Persebaya Surabaya terasa juga sampai ke Surabaya.
Laga itu sendiri dimenangkan Persebaya dengan sekor 2-3. Namun usai laga kerusuhan terjadi. Aremania terlibat bentrok dengan aparat TNI dan kepolisian.
Sebanyak 130 orang meninggal dunia dan sekitar 180 orang luka-luka dalam bentrokan itu. Bonek--suporter Persebaya--yang memiliki sejarah rivalitas dengan Aremania menyatakan turut berduka cita.
Kejadian itu dipastikan tak ada campur tangan suporter Persebaya. Hal itu diutarakan langsung oleh perwakilan suporter Persebaya atau Bonek, yakni Husein Ghozali.
"Kejadian ini enggak ada hubungannya sama Bonek," kata Cak Cong, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Minggu (2/10/2022).
Pria yang akrab disapa Cak Cong ini menyebut, Bonek tak ada yang berangkat ke Stadion Kanjurahan, Malang, saat laga dua tim besar Jawa Timur itu berlangsung.
"Mohon dipahami, kami tidak ada yang memberangkatkan (suporter, red)," jelasnya.
"Bonek tidak ada yang secara teroganisir, terstruktur berangkat ke Kanjuruhan," lanjutnya.
Pihaknya menghormati kesepakatan untuk tak saling bertandang ketika Persebaya Surabaya dan Arema FC bersua.
Baca Juga: Pantas Dilarang FIFA, Ini Bahaya Gas Air Mata Menurut Pakar Kesehatan
"Kami menghormati kesepakatan di Polda Jatim 2006, tidak saling mengunjungi, baik Aremania maupun Bonek saat pertandingan derby ini. Kami menghormati itu," terangnya.
Setidaknya hingga berita ini diturunkan sebanyak 174 suporter tewas di dalam Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (30/9/2022). Usai Laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 yang akhirnya dimenangkan Persebaya 3-2.(way/ted)
Kesampingkan rivalitas
Suporter Persebaya atau Bonek menyampaikan duka cita pada keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Husein Ghozali selaku perwakilan Bonek mengatakan, unsur kemanusian harus dinomor satukan dan tak boleh berada di bawah rivalitas.
"Sangat berduka karena ini Indonesia. Soal rivalitas haris dikesampingkan dulu. Malang bagian Jawa Timur dan Indonesia. Sepakbola itu hiburan, kenapa kok sampai korbannya banyak? Kemanusiaan di atas segalanya," kata pria yang akrab disapa Cak Cong ini, Minggu (2/10/2022).
Tag
Berita Terkait
-
Pantas Dilarang FIFA, Ini Bahaya Gas Air Mata Menurut Pakar Kesehatan
-
Renggut Ratusan Nyawa, Sekjen PSSI Sayangkan Banyak Pihak Tak Bisa Menahan Diri di Kanjuruhan
-
Eks Arema FC Frans Watu: Tragedi Kanjuruhan Jadi Duka Seluruh Insan Sepak Bola Indonesia
-
Padahal Dilarang, Arie Kriting Singgung Tembakan Gas Air Mata Polisi di Tragedi Kanjuruhan
-
Jadwal Kick-off Malam Hari Disorot Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI: Semua Pihak Sudah Setuju
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Lomba Ayam Terbang di Pesisir Situbondo
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep
-
Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Poso
-
Bansos Berujung Judi Online? DPRD Jatim Desak Sanksi Berat untuk Penerima Nakal