SuaraJatim.id - Perdebatan panas terjadi dalam sebuah dialog di salah satu stasiun televisi membahas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter antara pengamat sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel dengan Ketua Tim Investigasi PSSI, Ahmad Riyadh.
Penggalan video debat dua orang ini viral di media sosial. Kedua orang itu bertemu dalam sebuah diskusi yang digelar MetroTv. Dalam perdebatan tersebut, Bung Towel meminta petinggi PSSI buat memundurkan diri sebagai bentuk tanggungjawab moral.
Namun, Menurut Riyadh, jika mundur, sama saja lari dari tanggung jawab. Debat ini bermula ketika Bung Towel menjelaskan bahwa PSSI gagal menerapkan aturan FIFA yang wajib pada semua aspek yang bersinggungan dengan keamanan stadion.
Salah satunya tragedi di Kanjuruhan tersebut. Aturannya jelas bahwa dilarang menggunakan gas air mata namun petugas keamanan di sana memakainya sehingga membuat kepanikan suporter.
Baca Juga: Mengenal Asfiksia yang Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Tragedi Kanjuruhan
"Regulasi tentang stadium safety and security, di sana disebutkan itu larangan penggunaan gas air mata. Berarti ada kewajiban PSSI untuk menyampaikan peraturan ini ke aparat keamanan yang menjadi bagian dari panpel," terang Bung Towel.
Usai menerangkan, Bung Towel mengingatkan PSSI harus bertanggung jawab penuh atas insiden kelam bagi persepakbolaan tanah air tersebut. Menurutnya, sampai saat ini ia tidak melihat bentuk tanggung jawab yang diberikan PSSI.
"Bukan visi, tapi statement dan keputusan yang kandungannya tanggung jawab. Itu saya tidak lihat secara nyata," ungkap Tommy Welly.
Mendengar pernyataan tersebut, Ahmad Riyadh pun menanyakan bentuk tanggung jawab yang dimaksud Towel untuk menyelasaikan masalah. "Apa contohnya, kasih contoh, bentuk tanggung jawab itu," kata Riyadh.
Dengan sigap Bung Towel menyatakan bahwa, "Harus mundur, mundur bagian dari tanggung jawab moral, karena PSSI tidak bisa melaksanakan pertandingan sepak bola, itu filosofisnya" ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa kalau mundur sama saja meninggalkan tanggung jawab. "Mundur dapat diartikan meninggalkan tanggung jawab. Enak aja mundur, nanti tafsirannya macam-macam," balas Riyadh.
Baca Juga: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi: Sepak Bola Indonesia Tidak Disanksi FIFA
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
-
Omongan Ridwan Kamil Soal Tragedi Kanjuruhan Tuai Kemarahan di X: Tidak Bisa Lebih Rendah Lagi...
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Tim Lukman-Fauzan Lapor Bawaslu Bangkalan: Saksi Diintimidasi, Diduga Suara di 7 Desa Bergeser
-
Pilkada Situbondo: Petahana Ucapkan Selamat, Akui Kekalahan?
-
Terungkap! Rahasia di Balik Pembunuhan Sadis yang Menggemparkan Gresik
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas